JABARNEWS | PURWAKARTA – Musim kemarau di Kabupaten Purwakarta, membuat masyarakat harus lebih waspada akan dampak yang ditimbulkan yaitu potensi kebakaran yang meningkat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan, pihaknya banyak menerima laporan kebakaran. Untuk bulan Januari sampai Juli 2018 sudah ada 88 kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Purwakarta.
“Ada 88 kasus kebakaran selama Januari sampai Juli 2018. Tempat yang sering terkena kebakaran yang sudah didata oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta selama Januari hingga Juli 2018 adalah Kost-kostan, kebakaran lahan, mobil, dan juga rumah warga,” ujarnya, saat ditemui di Komplek Kantor Pemkab Purwakarta, Kamis (2/7/2018).
Lanjut dia, kasus lain yang banyak merupakan kasus kebakaran rumah yang disebabkan karena hubungan arus pendek listrik maupun tabung elpiji yang bocor.
“Guna mengantisipasi kasus kebakaran yang rawan terjadi saat musim kemarau, pihaknya telah melakukan berbagai upaya persiapan, di antaranya menyiagakan mobil pemadam kebakaran berikut personelnya,” ujar Pria yang akarab disapa Wibi.
Selain itu, pihaknya juga intensif melakukan sosialisasi kepada warga Kabupaten Purwakarta melalui berbagai kegiatan pertemuan masyarakat di tingkat Desa/Kelurahan dan kecamatan.
“Kami meminta ke masyarakat untuk tidak membakar sampah di tempat sembarangan. Terlebih yang berada di dekat permukiman padat penduduk,” kata Wibi.
Sementara, guna mencegah kebakaran karena hubungan arus pendek listrik, pihaknya juga mengimbau warga secara berkala mengecek instalasi listrik di rumah, kantor, maupun gedung, seperti hotel, mal, toko dan rumah sakit.
Wibi menegaskan petugas pemadam kebakaran juga terus berlatih untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam penanganan kebakaran.
“Saya berharap dengan segala upaya yang telah dilakukan tersebut jumlah kebakaran di Kabupaten Purwakarta dapat berkurang,” pungkasnya. (Gin)
Jabar News | Berita Jawa Barat
