Satgas Depok Sebut Ada Perbedaan Data Covid-19 dengan Pusat Capai 17.413 Kasus

JABARNEWS | DEPOK – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan ada perbedaan data kasus konfirmasi aktif Covid-19 antara pusat dengan Depok yang selisihnya mencapai 17.413 kasus aktif.

“Saat ini di Depok ada 9.518 kasus aktif Covid-19 , sedangkan data pusat mencatat ada 26.932 kasus aktif. Jadi ada selisih 17.413 orang,” kata Dadang dilansir dari Antara Jumat (6/8/2021).

Baca Juga:  Umar Zunaidi Hasibuan Dukung Wartawan Tebing Tinggi Ikut UKW, Ini Alasannya

Hal tersebut dikatakan Dadang menanggapi pernyataan satgas pusat terkait Depok yang dinilai menjadi penyumbang tertinggi nasional kasus Covid-19 .

Dadang menjelaskan data riil yang ada di Satgas Depok di PICODE, kata dia, sudah dari sejak Tahun 2020 sehingga kami minta rekonsiliasi data dengan satgas pusat.

“Data ini penting sebagai basis perhitungan zonasi dan kebijakan,” ujarnya.

Baca Juga:  Dua Hari, Polisi Sita Ratusan Botol Miras

Dadang menegaskan bahwa hal itu perlu diluruskan bahwa saat ini ada perbedaan data yang sangat tinggi antara satgas pusat dengan Satgas Depok.

“Kami mohon kepada satgas pusat untuk mempertimbangkan banyak hal ketika akan merilis sesuatu,” ujarnya.

Ia mengatakan PR satgas pusat saat ini adalah segera laksanakan rekonsiliasi data, karena ini tidak saja terjadi dengan kota Depok, tapi juga dengan daerah lainnnya.

Baca Juga:  Ketua DPC PDIP Majalengka: Siap Berkordinasi Dengan Parpol Koalisi Pendukung Capres 01

Lebih lanjut Dadang menjelaskan penambahan testing sudah tentu akan menambah kasus dan pihaknya akan terus melakukan penambahan testing sebagai komitmen untuk melaksanakan arahan Instruksi Mendagri

“Perlu kami tegaskan bahwa kami sedang meningkatkan pemutakhiran dan kualitas data, jangan sampai ada kasus under reported. Kami menyisir data-data di setiap lab/faskes,” kata Dadang. (Red)