Uu: KA Pangandaran Hadiah Tahun Baru Bagi Masyarakat

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, meresmikan beroperasinya Kereta Api (KA) Pangandaran, relasi Banjar – Bandung – Gambir (PP), di Stasiun Banjar, Rabu (2/1/2019).

Uu mengatakan, Kabupaten Pangandaran punya potensi besar jadi pariwisata unggulan Jawa Barat. Maka, lanjutnya, seperti yang sering diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, salah satu upaya agar wilayah pariwisata semakin “hidup”, yakni dengan menambah dan mempermudah aksesibilitas ke kawasan tersebut.

“Kami bersama Kang Emil dalam rangka Jabar Juara Lahir Batin, punya rancangan memperbaiki transportasi kereta api,” ungkap Uu.

Uu menyebutkan, KA Pangandaran ini sebagai hadiah tahun baru bagi masyarakat. Dengan harga terjangkau, KA Pangandaran tentu saja jadi moda transportasi massal yang bebas macet, nyaman di perjalanan, dan disiplin waktu.

Khusus untuk KA Pangandaran, Uu meminta supaya gencar dilakukan promosi. Supaya banyak calon penumpang yang memanfaatkan layanan ini.

“Saya berbangga atas hasil kolaborasi PT KAI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini. Karena, moda transportasi massal modern, tapi sekaligus bersejarah, dan terjangkau oleh banyak lapisan masyarakat, itu kereta api” katanya.

Baca Juga:  Greeneration Foundation Persiapkan Menuju Indonesia Circular Economy Forum ke-4

Dengan kapasitas 520 kursi, KA ini punya dua layanan, yaitu kelas eksekutif sebanyak empat gerbong dan kelas ekonomi Premium juga sebanyak empat gerbong. Pemesanan Kereta Api Pangandaran bisa dilakukan lewat aplikasi KAI Access, laman kai.id, Contact Center 121, loket stasiun, dan seluruh mitra penjualan tiket resmi KAI.

Saat ini, PT KAI tengah menggelar promo tiket perjalanan Kereta Api Pangandaran relasi Gambir – Banjar (PP) mulai Rp. 110 ribu untuk kelas ekonomi premium, dan Rp. 160 ribu untuk kelas eksekutif.

Adapun jadwal keberangkatan dari Stasiun Gambir yakni pukul 07.50 WIB. Sementara keberangkatan kereta dari Stasiun Banjar pukul 13.55 WIB. Dengan kemudahan akses ini, masyarakat bisa menjangkau ke Pantai Pangandaran, Pantai Batu Karas, Green Canyon, dan lokasi wisata lainnya dengan lebih nyaman, mudah, dan murah.

Baca Juga:  Iriawan Akan Pikirkan Beasiswa Bagi Paskibraka

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, menyebut peresmian KA Pangandaran jadi momen bersejarah bagi pihaknya. Hadirnya KA Pangandaran menjadi langkah awal yang tepat memulai reaktivasi jalur kereta api ke Kabupaten Pangandaran.

“Ini juga mengobati kekecewaan kami di mana di tahun baru kemarin cukup sepi. Tapi hari ini di-launching kereta api dengan nama istimewa yaitu KA Pangandaran,” ungkap Jeje.

Dengan nama KA Pangandaran, maka akan semakin terpromosikan berbagai potensi wisata di Kabupaten Pangandaran.

“Kemarin ada bus Budiman, ada pesawat Susi Air, sekarang ada kereta api. Tinggal butuh connecting, Banjar -Pangandaran. Ini tanda-tanda kebahagiaan, Pangandaran akan semakin maju. Kami yang sedang menata, akhirnya akan dimulai aktivasi jalur ke Pangandaran,” katanya.

Jeje pun meminta kepada pihak PT KAI supaya mem-branding gerbong-gerbong kereta dengan tema pantai pangandaran, supaya lebih menarik perhatian penumpang untuk datang berwisata ke Pangandaran.

Baca Juga:  Isolasi Covid-19 di RS Purbaratu, Dua Tahanan Kejari Kota Tasikmalaya Kabur

Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih, menuturkan, dia seolah diberi kado dengan diluncurkannya KA Pangandaran ini. Dia sangat yakin, dengan berbagai terobosan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, semua daerah di Jawa Barat bisa bangkit dan berkemajuan.

“Inilah bentuk pelayanan publik yang memudahkan masyarakat. Insya Allah kita akan terus -menerus mensosialisasikan KA Pangandaran ini,” kata Ade Uu.

Ade Uu pun dengan penuh semangat bertekad, pihaknya dibantu jajaran TNI/ Polri, dengan target waktu enam bulan siap mengembalikan jalur akses kereta api ke Pangandaran yang ada di wilayahnya.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, menuturkan, dioperasikannya KA Pangandaran ini merupakan salah satu dukungan KAI terhadap program pariwisata Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia.

“Ini dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta, Bandung ke wilayah Garut, Tasikmalaya, Banjar, dan Pangandaran. Sehingga, dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, budaya, dan perekonomian di Jawa Barat. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat