Viking Sambangi Polrestabes Terkait Video Viral Persija

JABARNEWS | BANDUNG – Buntut dari video viral pemain Persija Jakarta, kelompok suporter Persib, Viking Persib Club (VPC) sambangi Polrestabes Bandung, Kamis (29/3/2018).

VPC yang diwakili oleh Dirigen Viking, Yana Umar, Dadan Garenk, Agus Rachman alias Gusdul, serta pentolan Viking lainnya, bertemu langsung dengan Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo.

Yana mengatakan kedatangannya ke Polrestabes sebenarnya untuk membuat laporan kepada pelaku yang melontarkan kata-kata bernada hinaan dalam video yang viral, bukan terhadap tim Persija Jakarta.

Baca Juga:  Tiga Manfaat Sayur Pakis Untuk Kesehatan, Diantaranya Cegah Kanker

Disebutkannya walaupun yang mengatakannya pemain Persija, tapi laporan dibuat bukan karena pelaku merupakan pemain Persija, tetapi karena yang bersangkutan merupakan pemain profesional.

“Yang bersangkutan merupakan mantan pemain timnas tapi attitudenya jelek seperti itu, kan tidak patut untuk dicontoh,” kata Yana usai pertemuan.

Lebih lanjut, Yana mengungkapkan jika tim Persija sendiri sudah melakukan klarifikasi dan meminta maaf terkait video tersebut. Sebagai manusia, lanjut dia, pihaknya memang sudah memaafkannya. Akan tetapi, Viking merupakan organisasi suporter sehingga harus berembuk dengan pengurus lainnya seperti apa.

Baca Juga:  Begini Alasan Bupati Purwakarta gugat Cerai Dedi Mulyadi

“Viking ingin orangnya itu yang meminta maaf. Kita tunggu sampai hari Senin (2/4) nanti, ditunggu disini (Bandung) untuk islah disini, biar clear semuanya. Biar tidak berlarut-larut. Itu yang kami harapkan si pelaku yang ada di video itu yang datang kesini, ke Polrestabes Bandung, untuk ngobrol langsung sama pengurus Viking dan pak Kapolres,” bebernya.

Baca Juga:  Highlights Piala Menpora, Persib Bandung Tahan Imbang Bali United 1-1

Menurut Yana, Viking sengaja mengundang pemain yang menyampaikan ujaran kebencian itu supaya permintaan maafnya bisa di video kan sehingga videonya bisa kita viralkan juga supaya bisa meredam juga antara Bobotoh dan The Jakmania. Jangan cuma viralkan video ujaran kebenciannya.

“Kita berharap supaya hal ini tidak sampai merembet kemana-mana, nanri merembet ke perbatasan juga. Kasihan anak-anak disana, jika tidak segera diselesaikan akan terus berkembang,” tegasnya. (Ati)

Jabarnews|Berita Jawa Barat