JABARNEWS | BANDUNG – Pada bulan Agustus 2018 nanti Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) terpilih, digunakan sebagai salah satu veneu pada ajang olahraga Asean Games. Hal itu membuat khawatir PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) karena beririsan dengan jadwal latihan persib.
“Memang ada keluhan dari PT PBB kalau tidak boleh digunakan karena sudah diperlihara, bagaimana nanti jadwal persib jadi dia keberatan juga,” jelas Sekertaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto usai menerima PT PBB di ruang rapat Sekda tata praja, Jumat (26/1/2018).
Karena itu, diakui Yossi pemkot Bandung sedang pertimbangkan dan mengusahakan ke kemenpera dan kementerian olahraga jadwal yang mana lapangan GBLA bisa digunakan Persib.
“Ijinnya langsung ke bapak presiden tapi pada prinsipnya sesuai dengan komitmen dan ini kewenangan kita pasti mengamankan kebijakan pusat bahwa GBLA dipersilahkan untuk kepentingan nasional Asean Games, tapi kita juga sangat berharap karena PT Persib itu menjadi salah satu aset kita juga,” harapnya.
Yossi mengisahkan PT PBB itu lebih berkeinginan kuat merespon aspirasi publik, aspirasi masyarakat Bandung khususnya dan umumnya masyarakat Jawa Barat yang tidak ingin kehilangan Persib seperti Bandung Raya padahal kebanggaan Bandung – Jawa Barat.
“Akhirnya hijrah bahkan bubar gitu kan, nah makanya dibentuk lah PT PBB (Persib Bermartabat) jadi saya sudah berkomunikasi dengan direktur utama PT PBB menyampaikan bahwa apa yang menjadi keinginan itu saya sampaikan, kita pertimbangkan tentu seijin walikota yang saat ini sedang umroh,” jelasnya seraya menyampaikan terkait keinginan PT PBB mengadop bulan mana dari sekian bulan misal 5-8 bulan itu dipergunakan Asean Games yang bisa digunakan persib berlaga di GBLA itu.
“Mudah-mudahan oleh presiden, masih bisa digunakan walau harus steril,”harapnya.
Sementara itu Direktur PT PBB Teddy Tjahyono mengatakan pihaknya akan berusaha agar Persib main di Bandung.
“Kita akan usaha maksimal. enggak mungkin keluar jawa, harus tetap di jawa barat kalau enggak bisa di Bandung mungkin di Galuh atau dimana, intinya harus main di rumah kita sendiri atau sebisa mungkin di Bandung lah tapi nggak tahu urusannya sama pemerintah pusat,” tegasnya usai menemui Sekda.
Laporan : Evi Damayanti