6.166 Balita Di Cimahi Terkena Stunting, Penyakit Apakah Itu?

JABARNEWS | CIMAHI – Dari 39.169 balita di Kota Cimahi, sebanyak 6.166 anak atau 15,74 persen mengalami stunting (anak berperawakan pendek).

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Fitriani Manan, mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan anak akan mengalami pertumbuhan menjadi stunting. Faktor utamanya adalah masalah gizi baik saat di dalam kandungan maupun sesudah lahir saat usia 0-24 bulan.

“Bisa karena ibunya waktu hamil, misal anemia, kurang gizi. Bisa juga penyakit penyerta, ada juga yang genetik,” kata Fitriani, dikutip Jabarekpres, Rabu (15/8/2018).

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo, Beberapa masalah mungkin akan datang dan membuat Anda jengkel

Dikatakannya, untuk mengantisipasi kasus stunting, harus dilakukan sejak remaja. Untuk itu, sejak remaja, Dinkes sudah menyiapkan kaum perempuan untuk menjadi seorang ibu.

Di antaranya dengan program tablet tambah darah untuk semua remaja putri SMP/SMA.

“Berdasarkan hasil survey, remaja putri di Kota Cimahi banyak yang mengalami anemia. Awalnya anemia, kalau dibiarkan pada saat sudah menikah, hamil biasanya ada hemodilusinya turun lagi. Akibatnya anaknya bisa berat lahir rendah, nanti pertumbuannya lebih kecil,” kata Fitriani,

Baca Juga:  Bisu Bikin Masalah, Coba Pakai Cara Ini

Dikatakannya, saat masa kehamilan, sebaiknya ibu hamil harus melakukan pemantauan dan pemeriksaan selama sembilan bulan masa kehamilannya. Termasuk memperhatikan asupan gizi pada makanan dan minuman. Aturannya minimalnya, wanita hamil harus dilakukan pemeriksaan selama empat kali selama masa kehamilan.

Baca Juga:  Polres Sukabumi Kota Bakal Sekat Pemudik di Delapan Titik, Ini Lokasinya

Ditambahkannya, Dinkes Kota Cimahi akan terus memaksimalkan sebanyak 13 ahli gizi di Kota Cimahi untuk mengantisipasi masalah stunting atau anak berperawakan pendek.

“Sebenarnya jumlah 13 ahli gizi tidak cukup untuk mengcover seluruh wilayah Kota Cimahi. Untuk itu, kami menyiapkan kader kesehatan yang membantu para tenaga ahli gizi untuk melakukan penyuluhan masalah gizi anak. Ada 400 lebih Posyandu (di Cimahi),” katanya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat