Analisis Peran Aktor-Aktor dalam Menengahi Konflik Rusia denga Ukraina

Bendera Ukraina dan Rusia */pixabay/
Bendera Ukraina dan Rusia */pixabay/

Resolusi baru dapat diterbitkan oleh Majelis Umum PBB pada 4 Maret 2022 yang didukung oleh 141 negara yang pada intinya mengecam agresi Rusia dan mendesak Rusia untuk mengakhiri operasi militernya, mengedepankan diplomasi, menjunjung tinggi kedaulatan dan batas-batas negara Ukraina (Daenuri, 2021). Pada intinya PBB baru dapat bertindak melalui Majelis Umumnya, satu-satunya forum dimana veto anggota tetap Dewan Keamanan tidak dapat diberlakukan.

Maka untuk mengoptimalkan peran PBB, hak veto dan keanggotaan tetap Dewan Keamanan harus dihapuskan agar setiap konflik di dunia ini termasuk konflik Rusia – Ukraina dapat teratasi tanpa hambatan-hambatan politis negara-negara adidaya, yang kedua adalah NATO yang merupakan organisasi aliansi militer yang beranggotakan Amerika Serikat, Kanada, dan hampir seluruh negara Eropa. Berkaitan dengan konflik Rusia – Ukraina, NATO dinilai sebagai aktor kunci yang dapat mengakhiri konflik dan menengahi keduanya meski pada kenyataannya sebaliknya yang terjadi.

Baca Juga:  Tahun Ajaran Baru, Anggaran Baru

Ketika perang Rusia – Ukraina meletus, NATO secara konsisten mendukung Ukraina melalui bantuan kemanusiaan hingga militer yang diberikan oleh anggotanya, khususnya oleh Amerika Serikat secara signifikan. Selain itu, NATO juga memperkuat perbatasan timurnya disekitar Ukraina dengan 140.000 pasukan (Mahasiswa/i, 2022).

Baca Juga:  Eks Petinggi Sunda Empire Lord Rangga Percaya Diri Masuk Capres 2024

Sebelum perang dimulai, NATO telah diminta oleh Rusia untuk menjamin bahwa Ukraina tidak akan pernah diizinkan untuk bergabung, yang mana ditolak oleh NATO. Rusia yang terus menghadapi ekspansi NATO ke timur, merasa dikhianati ketika NATO telah berjanji secara verbal untuk tidak melakukan ekspansi ke timur, terlebih tuntutan-tuntutan keamanan Rusia tidak direspon oleh NATO yang ‘memaksa’ Rusia untuk melaksanakan operasi militer di Ukraina.

Baca Juga:  Ada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ajang Grammy Awards 2022, Tujuannya Apa, Ya?

Sementara Ukraina sendiri telah berniat untuk bergabung dengan NATO guna mendapatkan perlindungan dari tekanan Rusia sejak 2014. Namun terhambat oleh pemenuhan syarat keanggotaan NATO oleh Ukraina seperti pemberantasan korupsi serta sejarah relasi Ukraina dengan Rusia yang cukup tegang (Rosa, 2022).