Kahmar pun menegaskan, setiap partai politik bersifat inklusif dan terbuka membangun komunikasi lintas partai, termasuk dengan yang berbeda koalisi.
“Meskipun demikian, kita saling menghargai sikap politik masing-masing. Ini menjadi komitmen berdemokrasi dan tanda kedewasaan politik,” ucap Kamhar.
Kahmar pun menegaskan tak mempersoalkan sikap Partai Golkar tersebut. Terlebih saat ini partai pendukung Anies Baswendan yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah memenuhi syarat presidential threshold 20 persen. Itu artinya, tanpa dukungan dari Partai Golkar pun Anies Baswedan bisa maju di Pilpres 2024 mendatang
Seperti diketahui, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus sebelumnya menyebut partainya menutup peluang berkoalisi dengan partai politik (parpol) pendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres).
Dia menuturkan bahwa Anies telah berbeda koalisi dengan partai Golkar yang kini berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. Sementara itu, Anies berada di koalisi perubahan bersama NasDem, PKS dan Demokrat.
“Saya belum bisa itu. Pak Anies itu koalisinya beda dengan kita,” tandas Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (29/6/2023) pagi.
Ia menjelaskan bahwa gerbong koalisi yang bakal dipilih oleh Golkar tidak jauh dengan sikap PPP dan PAN. Adapun PPP kini diketahui telah mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News