Jika Terpilih Jadi Gubernur, Emil Pastikan Pembangunan Dibatasi

JABARNEWS | BANDUNG – Walikota Bandung yang tengah cuti kampanye pilgub Jabar Ridwan Kamil membenarkan Banjir bandang di Jatihandap Cicaheum Kota Bandung beberapa waktu lalu, diakibatkan gunung Manglayang gundul dan banyak ditanami tanaman holtikultura (sayuran dan buahan).

Karena menurutnya jika banjir lokal hanya air. Sedang kala itu banyak lumpur dan batang pohon.

“Kemarin banjir di Cicaheum sumber utamanya banjir dari gunung Mangalayang-nya, banyak ditanami sayuran dan pohonnya gundul. Sehingga saat tergerus air turun juga lumpur dan batang pohon. Karena kalau banjir lokal hanya air saja, dipastikan datang dari bukit bukan berada di wilayah Bandung,” jelas paslon no urut 1 itu, saat di Bandung.

Baca Juga:  HMI Purwakarta Punya Ketua Umum Baru, Namanya Didin

Lanjut Emil, sapaan akrabnya, sehebat-hebatnya Kota Bandung mengelola banjir kalau gunungnya tidak diatur sedemikian rupa maka Bandung tetap menjadi korban banjir karena kebijakan yang tidak bisa dikontrol.

“Makanya paslon Rindu, fahami konstelasi yang namanya cekungan Bandung, ini kan repot. Urusan air, Citarum maka kami gagas lahirkan pemerintahan perwakilan provinsi di cekungan Bandung kalau dulu disebut pembantu gubernur lah,” ungkapnya.

Baca Juga:  Agar Tidak Rusak, Begini Tips Tidur Rambut Keriting

Perwakilan provinsi itu harus diadakan lagi, kata Emil. Bahkan ia sudah menyampaikan

gagasan tersebut dan membuat danau kecil dengan jumlah yang banyak sekali.

Paparnya, ketimbang satu besar tapi masalah sosial memindahkan warganya repot mending dibuat danau kecil-kecil tapi banyak sehingga saat air meluap secara volume, bisa parkir dulu di beberapa wilayah sebelum oleh sebuah sistem diatur sehingga banjirnya bisa berkurang.

Baca Juga:  Berikut Ramalan Zodiak untuk Aquarius Hari Ini

“Ini kebijakan, sebagai walikota saya sudah menolak banyak apartemen. Nanti jika terpilih bisa kita kunci dilevel gubernur, supaya bukit gunung di Bandung ini yang gundul ditanami lagi. Dipastikan nanti pembangunan dibatasi atau kita hentikan, kalau moratorium harus dikaji dulu tapi bukan tidak mungkin,” tutupnya. (Vie)