Pentingnya Air Minum Bagi Tubuh Dalam Menghadapi Endemi Covid-19

Seorang Wanita Mengkonsumsi Air Minum Setelah Berolahraga Agar Tubuhnya Terhidrasi (Foto: Freepik.com)

Sistem daya tahan tubuh berada pada sel darah putih dan saluran limpa. Air merupakan komponen terbesar sel darah putih dalam darah dan saluran limpa. Oleh karena itu, diperlukan hidrasi yang cukup supaya aliran darah dan limpa berjalan lancar serta metabolisme tubuh dapat berjalan secara optimal.

Dengan banyak mengkonsumsi air minum dapat membantu penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk membangun daya tahan tubuh, dan juga akan membantu membuang racun dalam tubuh sehingga tidak menumpuk dan mengganggu daya tahan tubuh.

Selain itu, air minum juga akan membantu produksi air liur dan cairan pada organ tubuh seperti mulut, hidung dan mata yang sangat dibutuhkan untuk mencegah masuknya bakteri, parasit dan kotoran penyebab infeksi.

Oleh karenanya, konsumsi air minum agar tubuh terhidrasi sangatlah penting bagi daya tahan tubuh manusia.

Baca Juga:  Selama Dua Pekan,Tercatat Puluhan Warga Cianjur Positif Covid-19

Kebutuhan Air Minum Agar Tubuh Terhidrasi

Tubuh terhidrasi yang sehat adalah keadaan dimana kandungan air di dalam tubuh itu cukup. Cukup dalam pengertian bahwa air minum yang dikonsumsi sehari-hari itu harus seimbang dengan air yang keluar dalam tubuh. Keluarnya air dalam tubuh itu berupa keringat, bernafas, buang air besar dan buang air kecil.

Kebutuhan air dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh aktivitas keseharian, suhu dan kelembaban lingkungan, kondisi kesehatan tubuh, jenis makanan yang dikonsumsi, serta jenis kelamin dan usia.

Anak dengan usia 4-6 tahun membutuhkan air minum sebanyak 1,2 liter/hari, sedangkan usia 7-12 tahun membutuhkan air minum sebanyak 1,5 liter/hari.

Baca Juga:  Kode Redeem CODM 4 Agustus 2022, Dapat Hadiah Gratis dari Garena

Untuk anak yang berumur lebih dari 12 tahun, kebutuhan air minumnya sama seperti orang dewasa. Bagi pria dewasa membutuhkan air minum 2 liter/hari, sedangkan wanita dewasa membutuhkan air minum 1,8 liter/hari.

Bagi wanita yang sedang hamil membutuhkan air minum sebanyak 2,1 liter/hari dan wanita yang sedang menyusui membutuhkan air minum sebanyak 2,5 liter/hari.

Sedangkan lansia, membutuhkan air minum sebanyak 1,7 liter/hari karena jumlah cairan dalam tubuh lansia juga menurun. Namun, lansia juga dapat minum lebih dari 1,7 liter/hari selama tidak ada gangguan ginjal dan dalam batas yang wajar. Karena jika berlebih, maka akan mengganggu proses elektrolit di dalam tubuh.

Jika tubuh kekurangan air, maka akan mengalami dehidrasi. Dalam jangka pendek dehidrasi akan mengakibatkan mulut menjadi kering, konsentrasi dan daya ingat menurun, mudah cemas dan tegang, serta mudah mengantuk dan lelah.

Baca Juga:  Optimistis Pulang Sebagai Juara Umum, Koni Jabar Targetkan 21 Persen Mendali Emas PON XX Papua

Sedangkan dehidrasi dalam jangka panjang akan menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal, penyakit ginjal kronis, dan meningkatkan resiko kegemukan.

Tidak hanya kuantitas air minum saja yang penting bagi tubuh, kualitas air minum juga harus tetap diperhatikan agar tidak berbahaya bagi tubuh. Kualitas air minum yang baik berdasarkan Permenkes Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum adalah tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna (jernih), serta bebas pathogen dan bahan berbahaya.

Selain itu, air minum yang baik juga harus dipastikan berasal dari sumber air yang berkualitas dan terlindungi. (Hen)