Strategi Transisi Pandemi Menuju Era Endemi Covid 19

Tim Pelatihan Kepemimpinan Administrator LAN PKASN 2022. (foto: istimewa)

COVID adalah infeksi yang menyebabkan penyakit pada manusia dan makhluk. Covid pada  manusia  menyebabkan  kontaminasi  saluran  pernapasan,  khususnya  influenza  hingga penyakit   asli   seperti   Center   East   Respiratory   Condition   (MERS)   dan   Serious   Intense Respiratory  Disorder  (SARS)  (Dinas  Kesehatan  Promkes  RI  dan  Afiliasi  Spesialis  Paru Indonesia, 2020) adanya infeksi Coronavirus menyebabkan pandemi.

Dari  berbagai  contoh  kasus  keganjilan  Coronavirus atau covid-19,  tugas  pemerintah  sebagai bagian penting  dalam  mendorong  penanganan  kasus  ini  memerlukan  berbagai  pengaturan tak pelak lagi, kewajiban dan pekerjaan pemerintah telah diarahkan sedemikian rupa sebagai pemasok administrasi jaminan kesejahteraan.

Baca Juga:  Deddy Corbuzier Bertekad Bantu Pemerintah Tangani Pandemi Covid-19

Bagaimanapun, instrumen dan siklus yang mengaturakan benar-benar berpikir bahwa sulit untuk menjawab masalah ini. Semua pihak, mulai dari otoritas publik, lembaga non-administrasi, baik swasta maupun LSM, dan daerah harus saling bahu membahu menangani kasus virus corona.

Baca Juga:  Kemiskinan Ekstrem Jawa Barat, Bagaimana Kondisinya?

Tatanan normal baru yang sudah mulai diterapkan di Indonesia merupakan langkah pemerintah untuk membuka kembali aktivitas perekonomian yang sempat terganggu akibat pandemi Covid-19. Tidak hanya dari segi ekonomi, kesehatan masyarakat juga tetap menjadi prioritas utama pemerintah dalam menghadapi new normal.

Tatanan normal baru sejatinya menekankan pada dua perspektif. Pertama yaitu produktif, dimana masyarakat dapat kembali beraktivitas dan menjalankan usahanya sehingga perekonomian dapat bertumbuh kembali. Kedua, yaitu aman dari Covid-19. Artinya kita harus senantiasa menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

Baca Juga:  Menghidupkan Kemanusiaan dan Toleransi Ala Buya Syafii