Pondok Pesantren Diminta Tak Catut Nama NU demi Dukungan Capres dan Cawapres

Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama (NU). (foto: istimewa)

JABARNEWS │ PURWAKARTA – Pondok pesantren (Ponpes) diminta tidak mencatut nama Nahdlatul Ulama (NU) saat memberikan dukungan terhadap para calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf. Ia menegaskan, PBNU memberikan keleluasan pondok pesantren menerima kunjungan atau sowan dari para tokoh yang bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Juga:  Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Dedi Mulyadi: yang Tidak Menyukai Dia Siapa Sih?

Namun demikian, kegiatan politik tersebut tidak serta merta membawa nama NU.  “Terserah, pokoknya tidak ada atas nama NU. Semuanya hak politik masing-masing, tidak ada atas nama NU,” kata Gus Yahya, di sela menghadiri Rapat Koordinasi Puncak Resepsi Satu Abad NU di Surabaya, Selasa (15/11).

Baca Juga:  MA ‘Obral” Keringanan Hukuman untuk Ferdy Sambo Cs, Ini Kata Kejagung

Gus Yahya menegaskan, NU akan netral saat Pemilu dan Pilpres 2024 nanti. Sehingga keputusan politik apapun akan diserahkan kepada masing-masing.

“Tidak ada capres cawapres atas nama NU, tidak ada,” tegas dia.

Baca Juga:  Ini Alasan Dedi Mulyadi Ajukan Sanggabuana Jadi Taman Nasional

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sowan atau bersilaturahmi ke kediaman Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah, Kota Surabaya, Jawa Timur.