Septian kemudian menikahi seorang perempuan asal Indonesia. Seperti halnya dirinya, wanita yang ia nikahi itu juga merupakan penerima beasiswa di NTU.
Dari hasil pernikahannya itu, Septian dikaruniai seorang anak. Atas pertimbangan berbagai hal, keduanya kemudian memutuskan untuk tinggal dalam jangka panjang di Singapura.
“Setelah itu, make sense kalau kita convert (pindah kewarganegaraan),” ujar Septian dikutip dari BBC News Indonesia.
Bagi Septian Hartono, keputusan untuk mengubah kewarganegaraan tidak diambil dengan segera. Selama 15 tahun, dia telah mempertimbangkan pulang ke Indonesia beberapa kali, tetapi pada akhirnya memilih untuk tinggal di Singapura karena “alasan pragmatis”.
Karier merupakan salah satu faktor penentu dalam keputusannya. Septian bekerja sebagai teknisi kesehatan di rumah sakit umum terbesar di Singapura, dan dia merasa bahwa pekerjaannya saat ini tidak ada di Indonesia atau jika ada, tingkatnya tidak sebanding dengan di Singapura.