Saat Kapolrestabes Dan Wakil Wali Kota Bandung Pantau Rekayasa Jalan, Begini Ceritanya

JABARNEWS | BANDUNG – Atasi kemacetan di Kota Bandung, Polresta Bandung dan Pemkot Bandung kembali melakukan uji coba rekayasa jalan.

Kali ini dua titik macet yang direkayasa yakni di Jalan Jakarta dan Jalan Sukajadi.

Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, melihat volume kendaraan cukup tinggi pada pagi, siang, dan sore hari di dua titik itu, jajaran Polrestabes Bandung dan Pemkot Bandung melakukan analisa dan evaluasi upaya antisipasi kemacetan.

“Salah satu titiknya di sini kendaraan berputar sembarangan. Maka di sini kami tutup dengan barrier sehingga tidak ada lagi kendaraan sembarangan berputar, tapi nanti ada waktu-waktu di mana bisa dibuka dan bisa berputar,” jelas Irman, di lokasi rekayasa, Senin (14/1/2019).

Baca Juga:  Kembalinya Kemeriahan Rangkaian Offline Parade Wisuda Juli ITB 2022

Selain Jalan Jakarta, rekayasa jalan juga dilakukan di Jalan Purwakarta dan kawasan Puri Dago.

“Tentu ini upaya bersama, kita coba mencari solusi kemacetan di titik yang sering krodit, padat. Sosialisasi sudah dilakukan bersama. Tujuannya agar ke depan pengguna jalan tertib dan disiplin berlalu lintas,” harapnya.

Uji coba ini, kata Irman, berlangsung selama satu minggu, jika lancar dan mengurangi macet maka akan diteruskan.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, rekayasa jalan dilakukan setelah ada kajian melalui sebuah aplikasi milik Polrestabes.

Baca Juga:  Pasar Tumpah Berkah Bagi Tukang Parkir

Menurut kajian, lanjutnya, ada beberapa titik merah di Bandung yang sejak dilakukan rekayasa terjadi pengurangan titik merah.

“Bergeser ya, tadinya empat sekarang satu. Lebih baik dilakukan rekayasa daripada tidak melakukan upaya apa-apa. Di Sukajadi juga dari kajian dari 5 titik merah kalau sudah dilakukan rekayasa mudah-mudahan jadi satu titik,” harapnya.

Alasan Pemkot dan Polrestabes Bandung sendiri melakukan rekayasa di dua jalan itu, karena tingkat kemacetannya luar biasa, begitupun di beberapa tempat lain.

Baca Juga:  Masih Banyak Yang Belum Sadar Bahaya Penyakit Diabetes, Berikut Tanda-tandanya

“Makanya ini bertahap. Inovasi kita lewat rekayasa lalu lintas. Karena kita belum mampu melakukan penambahan jalan. Ini kan daerah padat, tiap hari bisa lihat perkembangannya. Satu minggu kita rasa cukup kok,” pungkasnya.

Masih kata Yana, hasil evaluasi rekayasa sebulan lalu, ternyata untuk di Jalan Natuna dikembalikan dua jalur seperti semula.

“Jadi buat kanalisasi saja. Sama di jalan Kartini kita tutup barrier agar pengguna jalan tidak bisa nyebrang ke Baranangsiang, dari Kartini harus ke kiri jalan Sunda atas,” tutupnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat