Tim Peneliti Teknik Mesin Polban Kembangkan Mesin Pengolah Sampah Organik Pasar Menjadi Pakan Maggot

Serah terima mesin pengolah sampah organik dari tim peneliti Polban ke pengelola Pasar Swamandiri Margaasih Kabupaten Bandung
Serah terima mesin pengolah sampah organik dari tim peneliti Polban ke pengelola Pasar Swamandiri Margaasih Kabupaten Bandung (Foto: Istimewa)

JABARNEWS | BANDUNG – Tim Dosen yang diketuai oleh Dr. Budi Triyono, S.ST. M.T. dengan anggota Devi Eka Septiyani Arifin, S.Si., M.S., Destri Muliastri, S.Si., M.T., Dibyo Setiawan, M.T., Yunita Citra Dewi, S.Si., M.Si. beserta tim mahasiswa mengembangkan mesin pembubur sebagai alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan sampah organik pasar.

Baca Juga:  Resmi! DPR dan Mendikbud Sepakat UN Ditiadakan Akibat Pandemi Corona

Mesin tersebut telah diujicobakan pada sampah organik di Pasar Swamandiri Margaasih Kabupaten Bandung yang dikelola oleh Muhammad Ramdhan dalam rangka melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG).

Hasil uji coba kinerja alat menunjukkan bahwa alat tersebut dapat melakukan pencacahan atau pembuburan sampah organik pasar menjadi bubur yang cocok dijadikan sebagai pakan Maggot BSF yaitu sejenis larva (berupa ulat) dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF).

Baca Juga:  Fakultas Dakwah Unisba Sukses Gelar PKM Luar Negeri
Kolase uji coba mesin pengolah sampah organik pasar menjadi pakan maggot
Kolase uji coba mesin pengolah sampah organik pasar menjadi pakan maggot (Foto: Istimewa)

Maggot BSF dapat mengonsumsi sampah organik hingga tiga kali berat badannya per hari. Peternakan maggot dapat dilakukan pada skala kecil maupun skala besar.

Baca Juga:  PKS Pastikan Tetap Jadi Oposisi di Parlemen

Maggot BSF dapat dijadikan sebagai pengganti pakan ternak seperti unggas, ikan dan babi. Pakan ternak berbahan dasar maggot ini dapat menggantikan MBM (meat bone meal) yang masih banyak diimpor.