Hanggar Maggot di 151 Kelurahan se-Kota Bandung Disiapkan untuk Tangani Sampah Organik, Ini Kata Ema Sumarna

Hanggar Maggot di Kota Bandung
Hanggar Maggot di Kota Bandung. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan hanggar budidaya maggot di 151 kelurahan di Kota Bandung.

Ema mengaku, budidaya larva dari lalat tentara hitam (black soldier fly/BSF) itu diharapkan bisa mengolah lebih dari 151 ton sampah organik di kewilayahan.

Baca Juga:  Desa Tanjungsari Purwakarta Panen Padi Seluas 28 Hektare saat Kemarau, Benni Irwan: Kita Patut Bersyukur

“Pembangunan hanggar maggot di kelurahan-kelurahan harus diakselerasi, tentu ini bisa mengatasi penumpukan sampah organik,” kata Ema saat rapat koordinasi Penanganan Sampah pada Masa Darurat Sampah di Balai Kota Bandung, Senin (20/11/2023).

Baca Juga:  Sektor Ketahanan Pangan dan EBT Jadi Proyek Investasi Utama di WJIS 2022

Dia menargetkan, budidaya maggot dapat mengolah 1 ton sampah organik per hari di satu kelurahan. Nantinya, hanggar maggot berdiri di tanah seluas 10 x 10 meter.

Baca Juga:  Walah! Produksi Sampah di Kota Bandung Capai 1.500 Ton per Hari

Untuk pengelolanya berasal dari program padat karya pengolahan sampah organik. Sebanyak 604 orang direkrut untuk menjadi petugas pengolah sampah organik yang disebar ke 151 Kelurahan di Kota Bandung. Selain itu, juga terdapat 50 orang pendamping.