Mengenal Tradisi Seren Taun Sebagai Budaya Suku Sunda Di Jawa Barat

JABARNEWS | BANDUNG – Tradisi Seren Taun atau tahun merupakan salah satu upacara adat masyarakat Sunda Di Jawa Barat yang dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur setelah panen padi.

Tradisi ini biasanya dilaksanakan tiap tahun setiap tanggal 22 Bulan Rayagung, bulan terakhir dalam perhitungan kalender Sunda. Biasanya berlangsung dengan sangat khidmat dan semarak di berbagai Desa Adat Sunda yang ada di Jawa Barat.

Secara Etimologi Seren Taun berasal dari Bahasa Sunda yakni Seren yang berarti menyerahkan dan Taun yang berarti Tahun. Dengan begitu Ritual Tradisi Seren Taun bisa dimaknai sebagai serah terima hasil yang diperoleh di tahun yang lalu.

Baca Juga:  Hore, Solar Bakal Disubsidi Rp. 2.000 Per Liter

Selain itu, juga sebagai wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil yang didapat pada tahun ini. Berharap hasil pertanian akan meningkat pada tahun yang akan datang.

Dalam Pelaksanaannya, Tradisi Seren Taun sangatlah beraneka ragam dan tidak selalu sama antara desa satu dengan yang lainnya. Pada intinya ini merupakan prosesi penyerahan padi hasil panen dari masyarakat kepada ketua adat.

Baca Juga:  Cerita Gaib Kecelakaan yang Terjadi di Tol Cipularang

Padi kemudian akan dimasukkan ke dalam leuit (lumbung) utama dan lumbung-lumbung pendamping. Pemimpin adat kemudian memberikan indung pare (induk padi/bibit padi) yang sudah diberkati dan dianggap bertuah kepada para pemimpin desa untuk ditanam pada musim tanam berikutnya.

Di beberapa desa biasanya upacara ini dimulai dengan mengambil air suci dari sumber air ( 7 Mata Air ) yang dianggap keramat. Air tersebut kemudian disatukan dalam sebuah wadah, didoakan dan dianggap bertuah serta diharapkan akan membawa berkah. Air itu lalu dicipratkan ke setiap orang yang hadir.

Baca Juga:  Monitoring Terkini, Pilkada Serentak Kondusif

Meski diisi dengan ritual-ritual yang bersifat sakral, Tradisi Seren Taun juga akan diramaikan dengan berbagai Kesenian Sunda khas Jawa Barat. Seperti Pencak Silat, Nyiblung (musik air), kesenian dari Dayak Krimun, Indramayu, Suling Rando, Tarawelet, Karinding, dan Suling Kumbang dari Baduy. (Red)