Soal Vaksin Covid-19 Untuk Sterilisasi Wanita Itu Disinformasi, Begini Penjelasannya

JABARNEWS | JAKARTA – Beredar sebuah kabar adanya Kepala Peneliti Pfizer yang menyebutkan, vaksin Covid-19 bisa mempengaruhi reproduksi pada wanita.

Kabar tersebut telah ditelusuri terkait kebenarannya dan telah dinyatakan bahwa kabar itu Disinformasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Beredar sebuah informasi yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 bisa menyebabkan sterilisasi pada wanita.

Baca Juga:  Menjajal Keindahan Alam Di Tempat Wisata Curug Putih Tasikmalaya

Kabar tersebut bermula dari sebuah artikel berbahasa Inggris dengan judul “Kepala Penelitian Pfizer: Vaksin Covid merupakan Sterilisasi untuk Wanita”.

Dalam artikel itu tertulis Vaksin Covid-19 mengandung protein yang disebut dengan syncytin-1. Zat itu diduga bisa mempengaruhi plasenta pada manusia.

Akibatnya, kandungan protein dalam vaksin Covid-19 tersebut saat membentuk imunitas bisa menyebabkan kemandulan.

Baca Juga:  Berbelit-belit, Setnov Tak Tepat Dapat Justice Collaborator

Berdasarkan penelusuran Kumparan.com yang mengutip dari lembaga Factcheck.org, klaim tersebut merupakan kabar hoaks. Tidak ada vaksin Covid-19 yang telah disetujui mengandung syncytin-1.

Hasil penelitian tersebut ditegaskan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists pada 5 Februari 2021.

Dalam laporan itu menyebutkan, pada penelitian terbatas tersebut tidak ada masalah kemandulan dari ribuan peserta uji coba vaksin Covid-19.

Baca Juga:  Kondisi Terkini Karhutla di Kawasan Kawah Putih Ciwidey

Dalam studi vaksin Moderna yang dilakukan pada hewan, juga tidak menunjukkan dampak pada reproduksi wanita.

Bahkan, turunnya kesuburan akibat efek samping dari vaksin Covid-19 juga belum ditemukan dalam sejumlah penelitian oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). (Red)