Daerah

Didemo Honorer, Bupati Neneng: Kalau Saya Tidak Mau Teken Mau Apa Kalian?

×

Didemo Honorer, Bupati Neneng: Kalau Saya Tidak Mau Teken Mau Apa Kalian?

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BEKASI – Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin akhirnya menerima perwakilan guru honorer yang berunjuk rasa sejak pagi di halaman Pemkab Bekasi.

Neneng menjawab semua tuntutan guru honorer seperti SK Bupati untuk bisa mengangkat tenaga honorer. Lalu soal tuntutan gaji honorer yang masih di bawah UMR (upah minimum regional) yakni sebesar Rp1,2 juta.

Baca Juga:  Sepanjang 2020, Ada 1925 Janda Baru di Purwakarta

“Kalian jangan lagi lah bicara gaji UMR/UMK, kalau ada duitnya mun sabaraha oge, bilang aja lu minta berapa gue kasih,” ujar Neneng dengan nada tinggi.

Neneng juga menyebut beban daerah tinggi karena jumlah honorer di Kabupaten Bekasi dari 8 ribu sekarang mencapai 10 ribu. Birinya berpendapat untuk stop tidak ada lagi penambahan hpnorer, jelas ini beban bagi keuangan daerah.

Baca Juga:  Hendak Diperkosa, Perempuan di Sukabumi Lakukan Perlawanan, Tubuhnya Ditusuk Enam Kali

“Kalau sampai dilepas bisa 15 ribu jumlah guru honorer. Semakin banyak jumlah guru honorer beban daerah juga jadi banyak. Kesejahteraanya makin susah. Kalau jumlah honorer sedikit maka Pemerintah bisa mengatur kesejahteraan honorer,” cetus Neneng.

Jadi, sambung Dia, jangan dipikir dengan didemo dirinya akan menuruti kemauan guru honorer.

Baca Juga:  Mahasiswa USU Medan Field Trip di Serdang Bedagai, Ini Penelitiannya

“Kalau sebentar-sebentar didemo. Saya jawab No! Karena saya tidak suka ditekan-tekan,” tegasnya.

Seorang guru honorer tiba-tiba menanyakan kenapa Bupati tidak berani menandatangani SK pengangkatan guru honorer, tetapi walikota daerah lain, seperti kota Bekasi, Bogor, Sukabumi berani menandatangani.

“Kalau saya tidak mau teken mau apa kalian?” jawab Neneng ketus. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Tinggalkan Balasan