JABARNEWS | PURWAKARTA – Hidangan sate biasanya identik dengan penggunaan bahan baku daging ayam, sapi maupun kambing. Sate dengan bahan daging yang beresiko mengandung kolesterol. Namun, sate yang satu ini justru tanpa resiko kolesterol bagi penikmatnya.
Di warung sate milik Hendra (35) yang berlokasi di Kampung Pasir Malang, Desa Cilandak, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta menghidangkan menu sate yang anti-maenstream yaitu sate jamur.
Jamur yang dibumbui layaknya daging sate kemudian dibakar menggunakan jenis jamur tiram. Setelah matang, sate kemudian dilumuri sambal kecap maupun kacang.
“Rasanya seperti makan daging sate ayam ya. Teksturnya mirip hanya bedanya lebih berserat,” kata Mulyati (38) salah seorang penikmat kuliner sate jamur, Senin (15/10/2018).
Sementara, pemilik warung sate, Hendra mengaku sebelumnya ia merupakan pembudidaya jamur tiram. Sebelum mencoba terjun di dunia kuliner sate jamur, ia sempat bereksperimen membuat hidangan jamur krispi dan pepes jamur.
“Yang paling digemari justru sate jamur. Jadinya sekarang fokus sama warung sate jamur,” ujarnya.
Hendra menerangkan, selain maknyos dari segi rasa, sate jamur juga lebih sehat karena tidak mengandung kolesterol. “Rasanya enak dan bebas kolesterol makanya banyak yang suka,” ucapnya.
Hendra menambahkan, ia telah merintis usaha kuliner sate jamur sejak tiga bulan yang lalu. Dalam sehari ia bisa menghabiskan 30 kilogram jamur. “Untuk harganya sendiri satu porsi, 8 tusuk jamur itu Rp10.000,” jelasnya.
Kehadiran warung sate jamur ini, ternyata membuat rasa penasaran bagi para pemburu kuliner sate, apalagi sate jamur sangat jarang DI temui di sejumlah warung sate lainnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
