JABARNEWS | PURWAKARTA – Pembenahan demi pembenahan terus dilakukan Pemkab Purwakarta untuk menata kawasan potensi wisata. Penataan tersebut dilakukan pada kawasan wisata yang dikelola swadaya maupun pemerintah.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Purwakarta Agus Hasan Saepudin mengatakan, untuk infrastruktur memang sudah dibangun sejak dulu. Meskipun saat ini perlu ada beberapa perbaikan.
“Infrastruktur di setiap kecamatan pun sudah ada objek wisata, baik yang dikelola oleh pribadi, kemudian objek wisata dari alam maupun objek wisata buatan,” ujar Agus ditemui Jabarnews.com di Kantor Disporaparbud Purwakarta, Senin (15/10/2018).
Agus menambahkan, untuk objek wisata buatan seperti di Cikaopark dan objek wisata alam seperti di Curug Tilu di Sukasari itu sangat berpotensi. Bahkan, tak sedikit potensi wisata di Purwakarta dilirik para investor. Sebab, objek wisata itu sekarang menjanjikan.
“Dari pusat pun memang menyampaikannya seperti itu, bahwa kita harus menggali potensi objek wisata. Sebab dari pendapatan objek wisata bisa menjanjikan, khusus untuk pengembang dan khusus di lingkungan daerah itu yang terlewati,” ujarnya.
Adapun untuk target pengunjung wisata memasuki akhir tahun, kata dia, pencapaiannya itu melebihi target yang sudah ditetapkan yaitu hampir 50 ribu pengunjung. Terlebih, destinasi wisata yang sekarang ada Air Mancur Sri Baduga.
Meskipun untuk saat ini air mancur tersebut belum bisa beroperasi secara optimal karena memang alasan pertama debet air yang kurang. Kalaupun dipaksakan, maka akan merugikan para petani.
“Kita harus menggunakan skala prioritas yang lebih penting. Sebab kalau air mancur itu sifatnya hiburan, sedangkan petani itu kan menyangkut hajat hidup masyarakat. Kecuali kalau pemerintah daerah ke depan khusus untuk mengisi air ke Air Mancur Taman Sri Baduga ada akses khusus dari Jatiluhur, sehingga tidak akan menggangu,” ujarnya.
Tujuan dibangunnya objek wisata air mancur tersebut untuk membantu kehidupan para pedagang kecil di sekitar objek wisata tersebut. Intinya, bagaimana agar masyarakat kecil juga bisa menikmati hasil pembayaran pajak warga se-Kabupaten Purwakarta untuk membangun objek wisata itu. (Mtr)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
