Daerah

Ini Penjelasan BMKG Soal Heboh Suara Dentuman Misterius Di Bandung Hingga Sumsel

×

Ini Penjelasan BMKG Soal Heboh Suara Dentuman Misterius Di Bandung Hingga Sumsel

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | JAKARTA – Beberapa hari terakhir ini, warganet dihebohkan dengan suara dentuman misterius.

Warganet menyebut suara dentuman misterius itu terdengar di wilayah Sukabumi, Bandung, dan Sumatera Selatan akhirnya menemukan jalan keluarnya.

Kasus suara dentuman misterius itu akhirnya membuat bingung masyarakat.

Para ahli juga dibikin bingung sebab tidak ada barang bukti otentik seperti rekaman suara yang bisa dianalisis oleh para ahli.

Namun menurut keterangan BMKG, suara dentuman tersebut diamini berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Sebelumnya hal ini sudah dilaporkan oleh Kepala Pos Pemantau Gunung Krakatau, Suwarno.

Baca Juga:  Polisi Beberkan Aksi Penjambretan Perempuan di Garut: Korban Dibuntuti!

Dia mengatakan, sampai saat ini erupsi yang terjadi di gunung Krakatau masih berlangsung diiringi dengan suara gemuruh yang keras.

Sepakat dengan pernyataan tersebut, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono turut menyatakan bahwa suara tersebut berasal dari erupsi gunung yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda.

“Kepastian bahwa sumber dentuman yang akhir-akhir ini beberapa kali terdengar oleh warga Banten, Lampung dan Sumatra Selatan ternyata bersumber dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh petugas Pos Pemantau Gunung Krakatau,” jelas Daryono, dikutip Kompas.com, Jumat (28/12/2018).

Baca Juga:  Pelaksanaan Zero KJA di Waduk Jatiluhur Terus Berjalan

Alasan di balik mengapa suara tersebut terdengar di beberapa wilayah seperti Sumatera Selatan, Bandung, dan Sukabumi, dipengaruhi oleh arah anginnya.

“Terdengarnya suara dentuman hingga di beberapa daerah diakibatkan arah angin yang sedang mengarah ke mana, maka daerah itu akan mendengar suara dentuman lebih jelas,” jelas Daryono.

Seperti yang terdengar di Sumatra Selatan, menurut Suwarno, disebabkan oleh arah mata angin yang menuju ke arah tersebut sehingga suara terdengar di sana.

Baca Juga:  PWI Jabar  Gelar Lomba Karya Tulis  Berhadiah Jutaan Rupiah

Fenomena ini terbilang menarik, melihat bersamannya suara dentuman tersebut, alat pencatat gempa, seismograf milik BMKG juga mencatat getaran yang terjadi di tanah.

“Sebagai contoh adalah suara dentuman yang terdengar oleh petugas BMKG Stasiun Geofisika Liwa pada tanggal 25 Desember 2018 sekitar pukul 22.00 WIB dan pada tanggal 26 Desember 2018 pukul sekitar 20.40 WIB, kedua event dentuman ini tercatat dengan baik oleh sensor seismik BMKG yang berada di Liwa,” pungkas Daryono. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Tinggalkan Balasan