JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut bahasa statistik Bank Indonesia (BI) sangat susah dimengerti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Emil ini meminta agar Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat bisa menerjemahkan bahasa statistik dari BI ke dalam bahasa program pemerintah.
Emil menjelaskan, hal ini diperlukan sebagai rekomendasi BI Jabar kepada Pemprov Jabar mengenai apa yang perlu dilakukan dalam rangka penguatan pertumbuhan ekonomi.
“Seringkali tim kami di Pemprov Jabar kesulitan untuk menterjemahkan bahasa statistik Bank Indonesia ke dalam bahasa pemerintah daerah atau ke dalam nomenklaturnya sehingga kami mohon agar ada data tambahan yang membantu kami menafsirkan data BI ini ke dalam bahasa birokrasi pemerintah daerah,” kata Emil usai pengukuhan Kepala Perwakilan BI Jabar, di Kantor Perwakilan BI Jabar, Jalan Braga Bandung, Jumat (7/2/2020).
Menurutnya, penerjemaahan tersebut penting agar Pemprov Jabar dapat lebih mudah menggerakkan 27 kota/kabupaten dengan satu bahasa kebijakan pemda yang sama berdasarkan hasil bahasan dari BI. Terlebih, pertumbuhan ekonomi Jabar masih di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional, dengan seperlima dinamika ekonomi nasional.
“Nantinya mungkin bisa dibentuk tim teknis khusus untuk mensinkronisasi antara bahasa statistik BI ini untuk diterjemahkan ke dalam bahasa program yang lebih konkrit untuk diterapkan di lapangan,” jelasnya.
Jika hal itu bisa dilakukan oleh BI, sebut Emil, akan sangat membantu Jawa Barat untuk selalu awas terhadap pergerakan ekonomi nasional dan global.
“Kami juga bisa lebih sigap menghadapi pergerakan ekonomi karena bisa lebih memahami bagaimana untuk menerjemahkannya ke dalam kebijakan,” tutupnya. (Rnu)
