Kalah Pamor, DPRD Jabar Minta Beban KPID Ditambah

JABARNEWS | BANDUNG – DPRD Provinsi Jawa Barat menilai Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar memiliki tantangan di tengah persaingan media sehingga menyebabkan kalahnya pamor KPID. Terlebih, masih adanya regulasi perpindahan dari flatform analog ke digital.

Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman mengatakan penyiaran daerah sulit untuk bertahan baik radio, televisi lokal, dan sebagainya. Pasalnya, konten yang disiarkan selalu diulang-ulang dan tidak didalami serta ongkos produksi yang mahal.

Baca Juga:  Ingat! Dua Hari Ini Truk Bersumbu Tiga ke Atas Dilarang Masuk Tol

“Misi dan harapan kami pada KPID ke depan, bukan hanya mengawasi tetapi juga bagaimana meningkatkan gairah dari kegiatan penyiaran tersebut, jadi tidak hanya sekedar melarang tetapi juga membuat kreatifitas,” kata saat konferensi pers di Gedung DPRD Jabar, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga:  Tegas, Erick Thohir Akan Beri Hukuman Seumur Hidup Untuk Pelaku Pengaturan Skor

Dia menyebut, jika ingin dilirik pasar, KPID perlu meningkatkan produktivitas dan membuat inovasi sehingga dapat membuat event yang bergairah bagi para masyarakat.

Award setiap tahu selalu digelar KPI dan diminta bebannya itu ditambah termasuk berkoordinasi dengan asosiasi penyiaran lainnya.

Baca Juga:  Usai Larang SOTR, Kini Polisi Larang Warga Takbir Keliling Rayakan Hari Raya Idul Fitri

“Kami berharap ini bisa bersinergi, terlebih menyambut aturan regulasi undang-undang yang baru, sekarang masih alot di pusat ini perlu pemahaman untuk bisa memetakan roolmap seperti apa dunia penyiaran khusunya di daerah,” tutupnya. (Rnu)