Banjir Rendam Ribuan Hektar Tambak Ikan di Indramayu, Adakah Asuransi?

JABARNEWS | INDRAMYU – Para Petambak Ikan di Kabupaten Indramayu mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah akibat ribuan hektar tambak udang yang ikut terendam banjir yang melanda Indramayu.

Setidaknya ada 4.000,3 hektar tambak yang terendam banjir. Menurut data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, tambak-tambak di Kecamatan Losarang menjadi yang paling parah terdampak. Sedikitnya 3.800 hektare tambak di sana terendam air.

Baca Juga:  HUT Ke 387 Kabupaten Karawang Diwarnai Aksi Saling Bacok Antar Pelajar

“Lainnya di Kecamatan Cantigi, Pasekan,” kata Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, Rabu (17/2/2021).

Dia menyebutkan, mayoritas tambak yang terdampak berisi ikan air tawar, seperti lele, nila, bandeng, maupun udang. Ketika banjir menerjang, hewan-hewan itu tersapu air.

Selain menyapu isinya, banjir pula telah mengubah struktur tanah pada tambak. Tak sedikit tambak yang rusak hingga petambak pun merugi.

Baca Juga:  Ternyata Ini, Alasan Dokter Lula Kamal Mundur dari Satgas Covid-19

“Kerugiannya miliaran rupiah,” cetus Edi.

Di Kecamatan Losarang, sebutnya, petambak berpeluang memanen hingga 10 ton/hari. Ketika isi tambak tersapu banjir, tak sedikit orang yang kemudian memanfaatkan situasi dengan memancing di sekitar tambak.

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sendiri telah memiliki program perlindungan bagi petambak yang terdampak bencana semacam ini berupa Asuransi Perikanan bagi Pembudidaya Kecil (APPIK).

Baca Juga:  Semua Wilayah Sumedang Berpotensi Terjadi Bencana Alam, Ini Antisipasi BPBD

Hanya, lanjutnya, keterbatasan kuota membuat banyak petambak lain tak terlindungi.

“Kuota asuransi dari pusat hanya 160 orang untuk tahun 2020-2021. Sementara, masih banyak yang terdampak banjir tapi tak terlindungi asuransi,” ungkapnya. (Red)