Potret Pendidikan di Tasikmalaya: Dibully Karena Miskin hingga Dituduh Lakukan Pelecehan, Korban Sempat Ingin Bunuh Diri

Ilustrasi Korban Perundungan
Ilustrasi korban perundungan. (Foto: Unsplash).

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Sebuah kisah seorang anak laki-laki di Kota Tasikmalaya menggambarkan potres pendidikan di daerah tersebut.

Anak yang masih berusia 15 tahun itu menjadi korban bully atau perundungan oleh teman-temannya di salah satu pondok pesantren.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Usulkan Ada Satuan Unit Tata Usaha Pengelolaan Keuangan Di SD

Mirisnya, anak yang merupakan warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya itu sempat ingin mengakhiri hidup karena trauma akibat aksi perundungan tersebut.

Baca Juga:  1.300 Personel Polisi Disiagakan Pada Laga Bhayangakara FC Vs Persib di Jalak Harupat

Berdasarkan keterangan ayah korban yang berinisial A, seperti dilansir JabarNews.com dari Harapanrakyat.com, korban dituduh melakukan pelecehan seksual pada seorang santriwati.

“Sebelum dituduh melakukan kekerasan seksual ke santriwari, juga memang sudah ada terjadi pembully-an, diantaranya sering diledek dengan kata-kata orang miskin. Bahkan bajunya yang disimpan di lemari disiram kuah mie rebus,” kata A saat ditemui di rumahnya, Rabu (5/7/2023).

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Pastikan Penanganan Kasus Perundungan Anak di Tasikmalaya Berjalan Maksimal