Banjir Lumpur Tanjakan Emen, DPRD Jabar: Jangan Dibiarkan

JABARNEWS | BANDUNG – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Komisi IV, Drs H Daddy Rohanadi menegaskan terkait banjir yang disertai lumpur di jalan Tanjakan Emen, Cinenang Ciater, Kabupaten Subang, pada Senin (2/12/2019) sore. Seluruh pihak yang bertanggung jawab untuk segera mengantisipasi agar tidak terulang kembali.

“Semua akhirnya repot, tapi tetep harus ada langkah langkah penanggulangan. Kalau engak ya gitu terus masa mau dibiarkan? Tidak lucu juga,” kata Daddy saat dihubungi di Bandung, Selasa (3/12/2019).

Baca Juga:  Soal Kasus Dugaan Pungli yang Menimpa Husein Ali, Polres Pangandaran Ngaku Sudah Lakukan Ini

Dia mengaku, sampai saat ini dirinya belum mengetahui siapa pemegang pengerjaan proyek pelebaran jalan.

“Saya tidak tau, apakah yang melakukannya di Bina Marga atau Perhubungan, tapi yang pasti ini kan gak boleh saling tunjuk,” ucapnya.

Selain itu, Daddy juga mempertanyakan terkait perizinan. Pasalnya, dalam pengerjaan sebuah proyek harus dapat izin yang jelas dari wilayah terkait.

Baca Juga:  Khawatir Kondisi Kesehatan, Imas Minta Pengungsi Pindah Ke GOR Pamanukan

“Izinnya harus dinyatakan kalau itu dibawah misalnya Perhutani ya harus ijin yang punya wilayah cukup jelas, ini maksud saya butuh koordinasi antar pihak-pihak terkait,” ucapnya.

Dia meminta, kepada pihak Bina Marga atau Perhubungan yang bertanggung jawab untuk secepatnya pengamanan. Dia akan mengingatkan kepada Kadis-kadis terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sementara itu, Daddy berasumsi banjir lumpur tersebut ditenggarai akibat pengikisan bukit di jalan Emen yang tidak miring. Menurutnya, dalam pelebaran jalan tersebut seharusnya diambil agak lebar dan miring, sehingga tidak tegak.

Baca Juga:  Kemendikbud Hapus Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah, Ini Respon Kwarda Jabar

“Pelebaran jalan tersebut artian ada ruang disitu. Bukitkan ada kiri dan kanan, nah supaya tidak terlalu parah tujuannya sih baik hanya saja memang soal kemiringan soal luasan kalau ngambilnya cuman sedikit tapi kemudian bukitnya yang terbentuk tegak lurus itu bahaya ini yang terjadi,” pungkasnya. (Rnu)