Fauziah menjelaskan bahwa pragmatisme masyarakat pada saat tahapan Pemilu masih seputar politik uang, khusunya pada saat kampanye.
Tak hanya itu, Bawalu juga menggandeng Polisi, Forum RW, Karang Taruna, dan PKK untuk membantu dalam upaya mensosialisasikan kaitan dengan tahapan penyelenggaraan Pemilu.
“Kami menyisir daerah-daerah kemudian mempersempit ruang lingkup sosialisasi kami supaya lebih jelas lagi,” jelasnya.
“Kita membuat kantong-kantong lebih kecil lagi di kewilayahan bisa lebih mendasar dan tepat di kewilayahan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fauziah menyatakan bahwa Bawaslu sebagai badan ad hoc yang secara resmi bekerja dalam tahapan Pemilu akan mengantisipasi politik uang sampai ke tingkat kelurahan.