Braga Jadi Barometer Kesenian di Kota Bandung, Begini Kisahnya

Braga Jadi Barometer Kesenian di Kota Bandung. (Foto: Istimewa).

Selain itu, ia mengatakan, Abah Ropih ingin menjadikan Braga sebagai tempat pembelajaran seni.

“Keinginan Abah Ropih, Jalan Braga bisa menjadi perguruan seni secara tidak langsung, seperti ‘universitas terbuka’. Semua orang bisa belajar di sana dengan para senior. Siapa pun boleh belajar dan berjualan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Jelang Nataru, Polsek Takokak Datangi Rumah Warga, Ada Apa?

Bagi Rahmat, Abah Ropih merupakan salah satu tokoh seniman yang multitalent. Abah tak hanya fokus pada seni rupa, tapi juga mengeksplorasi seni lainnya, seperti musik, tradisional, sehingga bisa merangkul semua seniman di Kota Bandung.

Baca Juga:  Melihat Ambisius Gerindra-PKB yang Ingin Raup Suara NU di Jabar

Selain sebagai pelukis, Abah Ropih juga penggagas ruang kreatif di Jalan Braga.

“Dulu, tidak begitu banyak cafe di Braga, paling adanya toko buku. Apalagi kalau ke arah Braga Selatan, itu justru banyak toko yang tutup. Sekarang mulai banyak cafe di daerah sana sejak mulai ramainya lukisan yang berjualan di sekitarnya,” ucap Rahmat.

Baca Juga:  Harga Kacang Kedelai Naik Lagi, Pengrajin Tahu dan Tempe Ancam Mogok Masal