Capaian Vaksinasi di Kecamatan Langensari Kota Banjar Rendah, Ternyata Masyarakat Ragukan Vaksin Covid-19

JABARNEWS | BANJAR – Setiap daerah memang memiliki kendala dan hambatan dalam mencapai targaet vaksinasi Covid-19.

Seperti halnya yang dialami di Kecamatan Langensari Kota Banjar. Diketahui, kecamatan ini tingkat vaksinasi Covid-19 masih rendah diantara kecamatan yang lain.

Camat Langensari mengatakan, empat desa di wilayah Kecamatan Langensari yang capaian vaksinasinya masih rendah di bawah 50 persen yaitu desa Langensari, Waringinsari, Rejasari, dan desa Kujangsari.

Baca Juga: Waduh! Macan Kumbang Turun Gunung, Mangsa Sembilan Ekor Domba Milik Warga di Panjalu Ciamis

Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Mengintai, Kota Bandung Perketat Libur Nataru

Dia mengungkapkan, sejumlah faktor yang menjadi penyebab rendahnya capaian vaksinasi tersebut antara lain kurangnya pemahaman warga masyarakat tentang pentingnya vaksinasi. Selain itu juga karena masyarakat tidak percaya tentang vaksin.

Baca Juga:  Wow, Limbah Medis dari 13 Puskesmas di Cimahi Lebih dari 5 Ton

Sebagian warga merasa enggan dan tidak mau untuk mengikuti program vaksinasi pencegahan Covid-19 meskipun sudah sering dilakukan sosialisasi

Baca Juga: Soal TV Desa Juara, Ini Permintaan DPRD Jabar

Baca Juga: Ingatkan Siswa Perketat Protokol Kesehatan, Uu Ruzhanul Ulum: Jangan Sampai Kendor

“Penyebabnya itu kurangnya pemahaman masih tentang pentingnya vaksinasi. Jadi mereka enggan untuk divaksin,” kata Dedi dikutip dari HR Online, Senin 15 November 2021.

Dia menjelaskan, namun begitu tidak semua wilayah di Kecamatan Langensari capaian vaksinasinya rendah. Karena untuk Kelurahan Bojongkantong dan Muktisari capaian vaksinasinya juga cukup tinggi di atas 50 persen.

Baca Juga:  Kemenkumham Jabar: 16.336 Narapidana Terima Remisi Idul Fitri 1445 H

Capaian yang tinggi di dua wilayah Kelurahan itu, lanjut Dedi, menurutnya karena pemahaman dan kultur masyarakat antara wilayah pedesaan dan kelurahan juga berbeda.

“Untuk wilayah Kelurahan Bojongkantong dan Muktisari capaian vaksinasinya memang cukup tinggi dibanding pedesaan karena pemahaman masyarakatnya juga berbeda,” tuturnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim hingga Maret 2022

Baca Juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang Lagi, Luhut: Pergerakan Masyarakat Naik Cukup Signifikan

Lebih jauh, Dedi menyampaikan, saat ini pihaknya terus berupaya memberikan edukasi tentang pentingnya vaksinasi dalam setiap kegiatan warga. Bahkan pihaknya juga melakukan upaya jemput bola secara langsung ke rumah warga.

Selain itu, dalam setiap bulan sekali pihak kecamatan juga melaksanakan evaluasi secara berkala bersama instansi lintas sektor. Termasuk juga melaksanakan pelaporan rutin setiap hari terkait perkembangan vaksinasi.

Baca Juga:  Pedagang Pasar Baru Indramayu Akan Lakukan Aksi Mogok

Baca Juga: Polda Jabar Gelar Operasi Zebra Lodaya Tanpa Razia dan Penilangan, Kenapa?

Baca Juga: Cemburu dan Kesal Istri Sering Pinjam Uang, Suami di Bandung Tega Lakukan Pembacokan

Adapun untuk capaian vaksinasi harian, lanjut Dedi, dalam setiap pelaksanaan rata-rata dalam satu hari target capaian vaksinasi itu menjangkau antara 20-30 sasaran.

“Untuk mencapai target kami juga melakukan jemput bola saat malam hari ke rumah warga. Untuk yang paling rendah capaian vaksinasinya itu memang wilayah desa Waringinsari,” tandasnya.***