Dinkes Cianjur: Ada 526 Kasus DBD, Meninggal Dunia Enam Orang Katagori Anak

Kadinkes Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal. (Foto: Mul/JabarNews).

“Kalau kegiatan penyemprotan fogging sebetulnya hanya nyamuk dewasanya saja yang terbunuh,” tegasnya.

Masih timpal Kadinkes Kabupaten Cianjur ini, tapi perlu diketahui kalau jentik nyamuk tidak dan akan berkembang dalam satu atau dua hari akan menjadi dewasa lagi. “Jadi hanya dengan PSN lah 3M plusnya bisa menekan kasus DBD,” ajaknya.

Baca Juga:  Polres Majalengka Raih Penghargaan Satgasres Terbaik

Hal sama masih diungkapkan dr Yusman, karena di Cianjur soal DBD sudah lumayan jumlahnya sekitar 526 kasus. Dan, yang meninggal ada enam orang, komposisi atau katagori usia 5 hingga 14 tahun.

Ia menambahkan saat ini pihaknya kini membentuk anak usia sekolah, jadi yang melaksanakan sebagai duta pelajar. Dan, harus menjadi contoh untuk lingkungan sekolahnya juga bisa mensosialisasikan kepada keluarga (orang tua), adik juga kakaknya.

Baca Juga:  Herman Suherman Minta Pembangunan Tol Cianjur Segera Terwujud

Terakhir, masih terang dia, kalau zona tentang DBD di Kecamatan Cianjur kota, kalau kelurahannya di Sayang gebyar titik lokasi di sana. Dan, kemudian kecamatan lain kepadatan penduduk tinggi seperti Cilaku, Ciranjang, Karangtengah, Cipanas, dan Pacet.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Mulai Agustus Sekolah dan Pesantren Jadi Sentra Vaksinasi

“Nah! Itu juga rawan-rawan zona resiko terhadap ancaman DBD,” tutupnya. (Mul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News