Iyen juga memastikan bahwa pada umumnya pihak Puskesmas dapat menangani kasus DPD dengan baik. Dari 113 pasien yang ada kini sudah berangsur sembuh.
“Untuk penanganan kasus tersebut (DBD, Red.) langsung di setiap Puskemas, di 39 kecamatan. Kami di Dinas (DKPP Kabupaten Tasikmalaya, Red.) hanya sebagai tata laksanakan pengawasan bila ada suspek, akan melakukan penanganan pencegahan,” jelasnya.
Adapun penyebab kematian pada kasus DBD, menurut Iyen, karena masyarakat kurang memahami gejala yang ada. Pasien baru menjalani perawatan di Puskesmas ketika mengalami penurunan trombosit.
“Nah, dari Puskesmas pasien meninggal itu dirujuk ke RS Hermina, namun tidak tertolong lagi. Memang kasus DBD saat ini tidak berada di daerah perkotaan saja melainkan di pedesaan juga seperti di Manonjaya dan Cineam,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News