Fenomena Gangster di Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq: Peran Semua Pihak Dibutuhkan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Belum lama ini bentrok antara dua kelompok yang dilabeli gangster XTC dan Moonraker terjadi di Cipatat, Bandung Barat beberapa waktu ke belakang. Kabarnya, dampak dari bentrokan tersebut berimbas ke Kabupaten Purwakarta.

Kepala Bidang Kepemudaan pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq mengatakan, terkait fenomena ini, semua pihak harus bersedia mengarahkan dan melakukan deteksi dini.

“Utamanya orang tua dan guru. Bagaimana pun, mereka tetaplah sebagai aset bangsa yang harus dibina, dan diarahkan untuk lebih baik lagi,” tutur Arif, Rabu (10/3/2021).

Baca Juga:  Acara Komunitas Motor di Pangandaran Dinilai Bisa Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat

Menurutnya, harus ada program-program yang dipersiapkan dan direncanakan dalam rangka memberdayakan potensi mereka untuk berpikir positif dan berperilaku kreatif.

“Tentu, dinas kepemudaan tidak bisa bekerja sendiri. Orang tua, guru dan semua stakeholder harus bersatu mengarahkan mereka,” papar Arif.

Ia menambahkan, untuk mengobati pemuda yang dalam tanda kutip terjebak dalam dunia semacam ini, tidak bisa dengan metode terapi cabut gigi. Jika metodenya demikian, sakitnya hilang, giginya habis.

Baca Juga:  Polresta Bandung Mengembalikan Puluhan Unit Kendaraan Bermotor Roda Dua Kepada Korban Pencurian

“Pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan Orang tua harus merangkul mereka, mereka aset bangsa yang harus dijaga, prinsipnya satu nyawa berharga, kita harus berupaya mengarahkan mereka. Menyelamatkan satu nyawa sama dengan menyelamatkan satu kaum,” ucapnya.

Secara kedinasan, Arif mengaku merasa miris dengan kondisi kepemudaan semacam ini. Tetapi, di sisi lain pihaknya tak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya.

Baca Juga:  1.743 Sekolah Siap Tatap Muka, Disdik Jabar: Prinsipnya Sukarela dan Tidak Wajib

Hanya saja, berdasarkan Perpres No 66 tahun 2017 tentang lintas sektor pembangunan kepemudaan, dinas kepemudaan masih berupaya untuk mensinergikan seluruh program pembangunan untuk berimplikasi langsung dengan pemuda.

“Karena anak-anak tidak bisa kita jangkau semuanya, kita berharap masyarakat lebih peduli untuk deteksi dini terutama dari lingkup terkecil seperti keluarga dan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (Gin)