Yuli menjelaskan, semasa hidup Dwi merupakan sosok tumpuan keluarga. Dia dikenal sebagai sosok yang baik hati dan ramah, baik kepada keluarga, para kerabat, tetangga, hingga kepada teman dan rekan.
Bahkan beberapa hari sebelum kejadian memilukan berujung maut tersebut, almarhum sempat memberikan pesan khusus kepada kakaknya, Yanta (32).
Dwi meminta kepada kakaknya untuk memberikan bantuan sedekah untuk masjid, mushala, dan anak yatim yang ada di sekitar tempat tinggalnya di Lamongan.
“Baik sekali, mungkin isyarat akan diminta oleh Allah (meninggal dunia). Minta kakaknya untuk bersodaqoh kepada masjid dan musala, bahkan anak yatim. Dengan itu nanti akan diganti olehnya (almarhum) pada saat pulang,” kata Yuli, yang sempat berdinas di Kodim 0812 Lamongan.
Yuli menambahkan, sebelum almarhum meninggal dunia, Siti Tuminah yang tidak lain adalah ibu almarhum sempat bercerita kepada dirinya bila sempat mengalami firasat.