“Tantangan terdekat yang akan dihadapi ialah Forda, Fornas, Asian Games, dan SEA Games Hanoi. Kami juha siap mendukung semua atlet yang terpilih mewakili Indonesia untuk maju bersama ke even tersebut,” ujarnya.
Menjabat sebagai ketua umum IESPA Jabar yang baru, Tri menyebut ini menjadi awal dari segalanya untuk melakukan perubahan di dunia eSports, khususnya di Jabar. Program mereka pun banyak hingga 2026 yang kaitan dengan prestasi, rekreasi, dan big data.
“Semua ini akan kami kemas yang tujuan akhirnya adalah melahirkan atlet-atlet eSports yang dapat mengharumkan nama baik Jabar dan negara. Untuk di Jabar, gamers luar biasa banyak ada sekitar 10 persen dari 60 juta gamers dari usia muda, usia produktif, sampai 70 tahun ke atas. Bahkan, ada yang sudah menjadi atlet,” ujarnya.
Tri juga berharap para gamers ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan di masa sulit seperti saat ini.
Dia menyebut di IESPA Jabar ini ada tiga atlet yang masuk dalam Pelatnas untuk bermain di Hanoi, Vietnam, salahsatunya ialah atlet yang sempat menjuarai juara dua di cabang permainan PES sejak 2019. Atlet tersebut, katanya masih berusia sangat muda.