Kasus DBD di Subang Melonjak, Tembus 132 Pasien, 4 Meninggal Dunia

Ilustrasi Kasus DBD. (Foto: Shutterstock).

Noni juga menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk, termasuk menutup, menguras, dan mendaur ulang sampah untuk mengurangi risiko penyebaran DBD.

Dinas Kesehatan Subang juga telah mengalokasikan logistik yang diperlukan untuk mendeteksi dini kasus DBD dan memberikan penanganan yang tepat.

Baca Juga:  Duh, Beberapa Dewan Positif Covid-19, Gedung DPRD Cirebon Ditutup

Instrumen-instrumen seperti insektisida, abate, dan logistik lainnya telah dipersiapkan untuk membantu puskesmas dalam mengidentifikasi pasien yang terinfeksi DBD.

Gejala umum yang harus diwaspadai oleh masyarakat termasuk demam yang berlangsung selama beberapa hari, bercak merah di telapak tangan atau lipat tangan, mimisan, muntah darah, dan bahkan perdarahan dari pori-pori kulit jika kondisi sudah parah.

Baca Juga:  Bantah Omicron Masuk ke Kota Bandung, Satgas Covid-19 Minta Jangan Panik

Dinas Kesehatan Subang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala-gejala tersebut dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan. Langkah-langkah pencegahan yang sederhana, seperti menjaga kebersihan dan menghindari gigitan nyamuk, dapat membantu mengurangi risiko penyebaran DBD di wilayah Subang. (red)

Baca Juga:  Berikut Nama-nama Korban Kecelakaan Maut di Jalur Pantura Subang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News