Kerap Dianggap Negatif, Eastern Wolves Coba Rubah Stigma Musik Metal

Ilustrasi konser musik. (Sumber: Pixabay/Pexels/9149 foto)

Selain itu, sambung Herry konser ini juga sekaligus ingin memberikan pemahaman bagi masyarakat luas bahwa musik keras tidak selalu identik dengan kejahatan, urakan dan lain sebagainya.

“Musik keras itu bukan konotasi negatif sih, tapi lebih ke keberanian menyuarakan kami yang mungkin masih dianggap minor gitu, karena musik keras ini,” ucap Herry.

Baca Juga:  Kebakaran RSUD Bandung Kiwari, Sumber Api Diduga Karena Arus Pendek Listrik

Lebih lanjut, Herry menuturkan, para penikmat atau penggiat musik keras kerap kali dipandang sebelah mata.

Padahal, kata Herry, penggiat musik keras sebetulnya memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Hal itu terbukti dari lirik musik yang dibuat biasanya berisikan kritikan sosial.

Baca Juga:  7 Club Basket Mengadu ke DPRD Terkait Atlet Luar Daerah di Bawah Umur, Dilarang Ikut  Berkompetisi di Kota Bandung

“Musik keras ini kan sebenarnya kalau membedah liriknya itu kritik sosial. Mereka band-band musik seperti ini butuh seseorang untuk mengangkat mereka,” katanya.

Baca Juga:  Ekonomi Digital Capai 220 Miliar Dolar, Ridwan Kamil Minta Waspadai Dampak Negatif AI