Darwita mengaku, sejak tahun 2017, dirinya mulai menekuni bertani kopi hingga sekarang. Tak disangka dari mulai menanam pohon kopi hingga menciptakan kopi secara otodidak itu diterima oleh masyarakat, khususnya bagi para pecinta kopi dari mulai daerah, luar daerah, jawa dan bali, hingga ke luar negeri.
“Alhamdulillah sampai saat ini dari hasil produksi Permata Coffee Burangrang sudah diekspor hingga thailand, malaysia filipina, dan juga singapore. Untuk di Indonesia sendiri sudah sampai ke Surabaya, Pontianak, Makassar, Bali, Riau, Batam, Jawa Barat dan Jawa Tengah,” ucap Darwita, pada Senin, 27 Desember 2021.
Dijelaskannya, kopi yang diekspor keluar negeri itu berupa grinbin, (berasnya yang belum di roasting) dan untuk di indonesia sendiri itu berupa kopi yang sudah jadi dalam satu kemasan. Untuk satu kemasan berisi 100 gram.
“Kalau untuk ekspor keluar negeri itu tidak terlalu banyak paling jumlahnya masih kiloan kalau untuk di kita sendiri paling dalam satu tahun 500 kilogram yang sudah jadi,” tutur Dia.
Untuk harganya sendiri, lanjut Darwita, Kopi dijual dengan kemasan kemasan 100 gram dan jenis kopinya sendiri ada 4 varian dari mulai Natural, Wine, Honey dan Pulwos, kisaran harga Rp. 25 ribu rupiah hingga Rp. 40 ribu rupiah.