Korban Meninggal Akibat Keracunan Sate Jebred di Garut Bertambah Jadi 3 Orang

Ilustrasi keracunan makanan (Foto: Istimewa)

Asep menyatakan saat ini pihaknya tengah melakukan skrining terhadap masyarakat di Kecamatan Cilawu untuk mendeteksi apakah mereka terkena keracunan sate jebred. Jika seseorang menunjukkan gejala sakit dan memiliki riwayat mengonsumsi sate tersebut, langkah medis akan segera diambil.

Asep juga mengimbau masyarakat yang mengeluhkan gejala keracunan, seperti mual, pusing, dan muntah-muntah, untuk segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga:  Wuih ... Bilik Asmara Di Lapas Sukamiskin Disewakan Rp. 650 Ribu Untuk Hubungan Pasutri

Terkait hasil laboratorium pemeriksaan sampel makanan dan muntahan dalam kasus keracunan makanan, Asep menjelaskan bahwa proses ini memerlukan waktu yang cukup lama, paling cepat sepekan.

Baca Juga:  Kejati Jabar Limpahkan Berkas Kasus Hoaks ke PN Bandung, Habin Bahar bin Smith Siap Disidangkan

Uji laboratorium dilakukan tidak hanya oleh Dinkes Garut, tetapi juga oleh Kepolisian Resor Garut, yang melakukan pengujian di Pusat Laboratorium Mabes Polri.

Hasil uji laboratorium yang pertama akan menjadi indikasi penyebab keracunan makanan ini. Sejumlah warga di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dan Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, sebelumnya melaporkan gejala sakit seperti mual, pusing, dan muntah-muntah setelah mengonsumsi sate jebred, pada Minggu (8/10) malam. (red)

Baca Juga:  Bukan Main, Satu Keluarga Ini Mudik Pakai Bajaj dari Jakarta ke Tasikmalaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News