Ono Surono: A Hassan Banyak Sumbangkan Pemikiran untuk Bung Karno

Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat Ono Surono. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengatakan Ahmad Hassan, tokoh utama Persatuan Islam (Persis) banyak menyumbangkan pemikirannya kepada proklamator Indonesia Ir Soekarno atau Bung Karno.

“Bicara terkait dengan kedekatan antara Ahmad Hassan dan Bung Karno dimana keduanya adalah tokoh besar. Ahmad Hassan seorang guru persis tentunya banyak pemikiran-pemikiran Islam yang menjadi dasar bagi umat Islam terkait Islam lalu pada saat Bung Karno dipenjara di Sukamiskin tuan Hasan bersama sama muridnya ke Sukamiskin berdiskusi, berdebat dengan Bung Karno dan banyak memberikan buku dan brosur tentang Islam sebagai bahan bagi Bung Karno untuk mempelajari tentang Islam,” tuturnya, dalam Dialog Refleksi Romantika Sejarah Kedekatan A Hassan dan Bung Karno, secara virtual, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga:  Nekat Bongkar Rumah di Tanjung Beringin, Tiga Warga Sergai Ditangkap Polisi

Kemudian, diceritakan Ono, saat Tuan Hassan sakit di Malang tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas rumah sakit, Bung Karno mengirimkan surat. Seketika pelayanan rumah sakit tersebut berubah menjadi lebih baik.

Baca Juga:  Panas! Rocky Gerung Sebut Ganjar Pranowo Capres Hasil Barter

“Lalu saat Bung Karno di buang ke Ende, Flores, mungkin beliau dalam kesepiannya ingin banyak belajar terkait dengan Islam maka beliau melakukan korespodensi surat menyurat dengan Ahmad Hassan. Surat-surat itu sangat terkenal tercatat dengan rapi sebanyak 21 halaman yaitu halaman 325 sampai 344 dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi jilid yang pertama. Surat-surat itu sangat terkenal dengan nama surat surat Islam dari Ende,” paparnya.

Baca Juga:  Ono Surono Terpilih Jadi Ketum Perdasi Jabar Secara Aklamasi

Ono mengemukakan, Bung Karno sebagai proklamator dan bapak bangsa juga sebagai salah seorang Perumus Pancasila sangat paham betul bahwa akar budaya bangsa Indonesia.