Pandemi Belum Usai, Jaga Jarak Jadi Tantangan Utama Masyarakat Indonesia

JABARNEWS | JAKARTA – Masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan karena melihat saat ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Masyarakat diimbau untuk selalu patuh menerapkan protokol kesehatan 3M yakni wajib menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun. Sehingga dirinya tetap produktif dan aman dari Covid-19.

Anggota Tim Pakar Satgas Covid-19, Turo Wongkaren, mengingatkan, pentingnya protokol 3M. Memang diakuinya, paling sulit diterapkan dari ketiganya adalah menjaga jarak.

Baca Juga:  Tiga Tiang Listrik Roboh, Jalur Tasikmalaya-Cipatujah Terhambat

“Monitoring terus kami lakukan. Mayoritas sudah melakukan protokol yang baik. Dan dari 3M itu yang paling susah diikuti yakni menjaga jarak,” katanya dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.

Sebab, kata dia, menjaga jarak tidak bisa dilakukan oleh individu tetapi kerja sama kelompok atau semua elemen masyarakat. Beda dengan memakai masker dan mencuci tangan yang memang merupakan kesadaran masimg-masing individu.

Baca Juga:  Wapres Kunker ke Cirebon, Sempatkan Ziarah Makam Sunan Gunung Jati

“Kalau jaga jarak kan tergantung orang lain. Apalagi kalau harus naik kereta atau kendaraan umum saat bekerja, maka memang sulit ya. Satu sama lain harus mengerti,” paparnya.

Dan tantangan lainnya adalah, kata dia, masyarakat Indonesia memiliki sifat solidaritas yang tinggi dan saling menghargai. Ada perasaan tak enak jika menegur orang lain untuk menjaga jarak, khawatir tersinggung.

“Orang Indonesia suka jaga perasaan orang lain. Agak jarang ya kita dengan tegas bilang, ‘maaf ya jangan dekat-dekat saya’. Nanti menyinggung perasaan. Beda dengan negara Barat yang tegas menyatakan ‘keep distance’,” ungkap Turo.

Baca Juga:  Cat Lovers Majalengka Sedot Perhatian Warga

Sejauh ini hasil survei dari Satgas Covid-19 tingkat kepatuhan memakai masker yakni 84,36 persen, dan tidak memakai masker 15,64 persen. Lalu 80,06 persen sudah menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Sedangkan 19,94 persen tidak menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (Red)