Sementara itu Pemprov Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 5,8 miliar untuk mengatasi kebakaran di TPA Sarimukti setelah penanganannya diserahkan kepada pemerintah provinsi.
“Anggaran itu bisa digunakan untuk tanggap darurat ini dan kita bisa cepat bergerak setelah status darurat kebakaran diperpanjang,” ujar Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin.
Ia berharap bahwa penanganan kebakaran di TPA Sarimukti akan menjadi lebih efektif setelah pemerintah provinsi mengambil alih dengan anggaran dan kewenangan yang lebih besar.
Tak hanya itu Bey juga berharap kebakaran TPA Sarimukti dapat segera dipadamkan selama periode perpanjangan status tanggap darurat. Ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengurangi sampah dari rumah.
Bey juga menjelaskan bahwa sejumlah strategi baru telah disiapkan, termasuk pemecahan zona untuk membuka akses ke titik api yang sebelumnya tidak dapat dijangkau oleh truk pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan personel TNI-Polri.
Selain itu, pemadaman juga akan menggunakan metode pengurugan titik api dengan menggunakan tanah. Strategi lainnya adalah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan rekayasa cuaca hujan buatan di TPA Sarimukti. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
