JABARNEWS | CIANJUR – Masyarakat perlu memahami pentingnya mitigasi atau upaya mengurangi risiko bencana, agar lebih trampil, cekatan dan terlatih dalam menonolong dirinya sendiri saat terjadi bencana.
Pemerintah Kabupaten Cianjur tengah berupaya memberikan pemahanan kepada masyarakat luas mengenai betapa pentingnya mitigasi bencana. Terlebih Cianjur dinyatakan sebagai Kabupaten “Rawan Bencana” di Indonesia.
Dandim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani, mengatakan, Forum Pimpinan Daerah (FPD), bertugas melakukan manajemen bencana untuk meminimalisir risiko bencana baik kerugian materi maupun personel.
“Cianjur paling rawan bencana, perlu dibekali setiap kecamatan, instansi dan lembaga. Supaya tidak bingung saat terjadi bencana,” katanya.
Dandim 0608/Cianjur menambahkan, harus ada pembagian tugas di setiap kecamatan agar tak tumpang tindih. Bencana bukan hanya tugas BPBD yang bertanggung jawab, tapi selaku aparat bisa turut serta aktif meminimalisir bencana.
“Kabupaten Cianjur adalah daerah yang rawan bencana, semua harus siap siaga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi, mengatakan, semua jenis potensi bencana ada di Cianjur mulai dari gunung meletus sampai tsunami, yang paling sering terjadi adalah longsor.
“Jadi semua harus siaga, saya menyambut baik adanya mitigasi bencana ini,” katanya.
Terpisah, Asda II Pemda Cianjur, Budi Rahayu Toyib, mengatakan, mitigasi adalah kesiapan dan tindakan pencegahan terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi. Mitigasi ini dapat berupa pendidikan, mitigasi struktur, memberi kode bangunan, desain rekayasa bangunan.
Sambungnya, juga mengimbau warga untuk menghindari lokasi yang rawan bencana serta melakukan perencanaan tata ruang.
“Juga bangunan penahan longsor, penahan dinding, dan lainnya,” jelasnya. (CR2)
