Tata pun mengungkapkan alasan pasak itu bisa tercabut dari tanah. Menurutnya, sehari sebelum uji pesawat tanpa awak, tepatnya pada Senin (5/6/2023) dan Selasa (6/6/2023) kondisi lokasi diguyur hujan.
“Kemudian sesudah reda mereka kemudian mencoba. Tapi karena hari Senin (5/6), Selasa (6/6) hujan jadi tanah itu basah, jadi dia menancapkan pasak ke tanah. Jadi karena basah, nggak kuat,” jelas Tata, Rabu (7/6)
Lebih lanjut Tata menjelaskan, saat pelontas itu ditarik, pasak tercabut dari tanah dan karetnya mengenai Rasyid dan satu orang temannya. Namun Rasyid terkena di area fatal hingga menyebabkan ia meninggal dunia.
“Mengenai dua orang, yang satu (teman Rasyid) nggak kenapa-kenapa, hanya kena tangan,” paparnya.
Tata menegaskan kecelakaan itu murni terjadi karena kondisi tanah basah yang membuat pasak tercabut. Sementara dari sisi pesawat tanpa awak, dipastikan tidak terjadi masalah.
“Itu pesawatnya mau uji coba, pesawatnya mah nggak ada masalah, tapi yang masalah pelontar pesawatnya itu loh,” tandasnya. (red)