Berdasarkan aduan yang masuk, dia menuturkan, pihaknya telah mendapat laporan pengaduan dari keluarga korban termasuk keluarga korban TPPO Myawaddy, Myanmar.
“Yang masuk ke kami itu korban dari Indramayu ada tiga orang, Sukabumi, Cimahi juga terus didata karena informasi (modus perekrutan oleh calo) awalnya melalui Facebook jadi untuk detailnya sedang kami telusuri untuk kelengkapan data dan informasinya,” tuturnya.
Wepi menerangkan, media sosial kerap digunakan para calo untuk menggaet para korban serta diberangkatkan secara unprosedurial ke sejumlah negara di Asia seperti Myanmar, Kamboja, serta negara-negara Non Timur Tengah.
“Sementara yang ke Timur Tengah lebih banyaknya melalui calo langsung di daerah-daerah,” terangnya.
Maraknya informasi untuk bekerja di luar negeri secara cepat, mudah, serta iming-iming gaji yang besar melalui media sosial, dia membeberkan, telah berdampak pada banyaknya kasus TPPO yang menimpa WNI. Termasuk yang menimpa PMI asal daerah Jabar.