“Terkait bantuan dari pusat secara khusus mungkin belum ya, tapi kalau misalnya panitia akan mengajukan, Insyaallah bisa difasilitasi dari Lazis Muhammadiyah yang memang ada alokasi dana yang tidak terlalu besar. Mudah-mudahan bisa menjadi bagian dari partisipasi PP Muhammadiyah untuk kelancaran pembangunan pondok modern ini,” ucapnya.
Prof. Abdul Mu’ti mengingatkan, dalam membangun pondok itu harus dicari wasilahnya, harus berjuang, jangan hanya duduk manis.
Disinggung terkait perkembangan Muhammadiyah di Purwakarta, Prof. Abdul Mu’ti mengaku belum banyak mengetahuinya. “Tapi yang saya tahu memang Purwakarta ini termasuk kategori Muhammadiyah yang kecil. Meski begitu, mudah-mudahan dengan pembangunan pondok Ini bisa memberikan semangat bagi warga Muhammadiyah Purwakarta. Sehingga, walaupun kecil tapi bisa berbuat banyak,” Ungkap Prof. Abdul Mu’ti.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Prof Dr Ahmad Dahlan, M. Ag yang diwakili Ir. H. Suhada mengatakan, Muhammadiyah tidak pernah berhenti membangun di bidang pendidikan sejak lahirnya pada 1918 hingga sekarang bahkan masa yang akan datang.
“Dalam membangun, Muhammadiyah selalu mengedepankan perencanaan pembangunan yang akuntabel dan dasarnya adalah studi kelayakan,” kata Suhada.