Tim Monitoring Jabar Sebut Pelaksanaan PTMT di Kota Bandung Sangat Baik, Benarkah?

JABARNEWS | BANDUNG – Tim Monitoring Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Provinsi Jawa Barat menilai pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kota Bandung sudah berjalan baik.

Semua tahapan dari mulai persiapan sampai evaluasi dilaksanakan sesuai SKB 4 Menteri. Di Kota Bandung terdapat format evaluasi harian. Sebuah hal yang belum dilakukan daerah lain.

“Itu sangat bagus, nanti kita juga ingin angkat itu menjadi benchmark untuk Kabupaten/Kota lainnya, untuk membuat evaluasi harian yang seperti itu,” kata Perwakilan Tim Monitoring, Jatti Indriati di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Selasa 26 Oktober 2021.

Baca Juga: Begini Cara Jadi Bos Yang Baik Dimata Karyawan

Baca Juga: Keren! OPOP Jabar Go International, Enam Pesantren Pamerkan Produk Unggulannya di World Expo Dubai

Tim monitoring mengunjungi Kota Bandung untuk mengevaluasi pelaksanaan PTMT dan vaksinasi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan pelajar.

“Kalau Kota Bandung saya rasa tidak perlu khawatir, apalagi capaian vaksin sudah nomor satu (di Jawa Barat), kemudian PTMT dilaksanakan sangat baik, rapi, sehingga menjadi rujukan dalam pelaksanaan vaksin dan PTMT,” kata Jatti.

Baca Juga: Milad ke-17, Fakultas Kedokteran Unisba Terus Tingkatkan Fasilitas dan Kualitas Tenaga Pengajar

Baca Juga: Ramalan Zodiak 27 Oktober 2021: Taurus Hari Ini Akan Jadi Orang Paling Romantis

Baca Juga:  Waduh, Mantan Pegawai Bank Ini Alih Profesi Jadi Bandar Uang Palsu

Jatti menyampaikan, kunjungannya dalam rangka melihat fenomena PTMT di Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Pasalnya banyak pertanyaan dan evaluasi yang harus dilakukan terkait pelaksanaan PTMT tersebut.

“Kita roadshow ke Kabupaten/Kota untuk memonitor pelaksanaan PTMT di masing-masing Kabupaten/Kota. Nanti kita juga akan memberikan hasil evaluasi kepada Kabupaten/Kota yang bersangkutan,” tuturnya.

Selain itu, Tim Monitoring juga mengingatkan peran UKS yang dalam masa pandemi Covid-19 ini sebagai bagian dari Satgas Penanganan Covid-19.

“Kalau kemarin memang peran UKS itu banyak di PHBS. Sekarang selain PHBS secara reguler, juga menjadi bagian Tim Satgas yang ada di satuan pendidikan sebagai tim kesehatan keamanan. Jadi yang membuat SOP tentang tata cara PTMT,” jelas Jatti.

Baca Juga: Keterisian BOR RS Rujukan Covid-19 0 Persen, Kabupaten Ciamis Masih Berstatus PPKM Level 3

Baca Juga: DPRD Jabar Pastikan Proyek Jalan Provinsi Kota Bekasi Berjalan Baik

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron mengaku banyak memperoleh masukan positif untuk penguatan PTMT.

“Kota Bandung mengedepankan prinsip kehati-hatian. Termasuk bagaimana kita memetakan vaksinasi bagi tenaga pengajar dan kepada anak anak didiknya. Itua terus kita lakukan,” katanya.

Baca Juga: Hore! Bansos Kartu Sembako Rp300.000 Bakal Cair, Buruan Cek Disini

Baca Juga:  PKK Kecamatan Jatiluhur Isi Ramadan Dengan Tadarusan

Baca Juga: Yana Mulyana Tegaskan Kesehatan Mental Remaja Sangat Penting di Masa Pandemi Covid-19

Menurutnya, sampai saat ini, vaksinasi di Kota Bandung telah mencapai 92 persen untuk dosis satu. Dengan semakin besarnya vaksinasi maka akan terbentuk herd immunity. Sehingga kegiatan PTMT tidak terhalangi.

Terkait peran UKS, Asep menyebut, perannya sangat dominan. Karena UKS ikut andil dalam menyiapkan pelaksanaan PTMT. Sebelum layak menggelar PTMT, semua menjadi tanggung jawab sekolah.

“Tidak hanya Satgas Covid-19 tingkat Kota Bandung dan tingkat Kecamatan, di sini peran UKS bisa mengedukasi penyelenggaraan PTMT di masing-masing Sekolah,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Siti Muntamah mengaku terus mengedukasi terkait PHBS di Sekolah.

Baca Juga: Usai Minum Tuak, Sopir Angdes di Indihiang Tasikmalaya Tabrak Tiga Kendaraan

Baca Juga: Ridwan Kamil Anggarkan 1.000 Wartawan untuk Ikut Uji Kompetensi Keahlian

“Alhamdulillah sampai hari ini, walaupun tidak semua melaksanakan PTM, kita tetap mengedukasi PHBS. Baik itu di PKK, Puspaga, YKI dengan pesertanya sampai ribuan, kerjasama dengan Pandawa (Parenting Digital Kanggo Warga),” tuturnya.

Siti pun memastikan, PHBS ini secara konsep diterima oleh anak-anak, sehingga mereka tidak ‘gagap’ lagi. Artinya adaptasi kebiasaan baru bisa cepat terinternalisasi pada anak-anak dan siap untuk PTMT.

Baca Juga:  PMI Purna 2019, Pamerkan Usaha Mantan Pekerja Migran Jabar

Baca Juga: Begini Cara Jadi Bos Yang Baik Dimata Karyawan

Baca Juga: Milad ke-17, Fakultas Kedokteran Unisba Terus Tingkatkan Fasilitas dan Kualitas Tenaga Pengajar

Sedangkan terkait peran UKS, Siti terus menggencarkan edukasi. Mulai dari konsumsi, HIV/AIDS dengan KPA, hingga deteksi dini kanker payudara untuk siswi SMP.

“Untuk memastikan program Rembulan (Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia), juga tetap dilakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan pemberian pil penambah darah,” katanya.

Pihaknya juga sempat menggelar Webinar terkait kesehatan mental anak remaja bersama Forum Komunikasi anak dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

“Kemudian ada Remaja GenRe dengan kesehatan reproduksi. Karena ada anak yang belum mengerti ketika diajak berhubungan intim,” ucapnya.

Baca Juga: Keterisian BOR RS Rujukan Covid-19 0 Persen, Kabupaten Ciamis Masih Berstatus PPKM Level 3

Baca Juga: Hore! Bansos Kartu Sembako Rp300.000 Bakal Cair, Buruan Cek Disini

“Untuk PKK sendiri karena berkaitan dengan pola asuh anak dan remaja itu juga juara tingkat Jabar. Saya pikir informasi yang tadi disampaikan sebagai tambahan dan penguatan kegiatan keterkaitan dengan keluarga berfungsi sebagai perlindungan yang pertama dan utama,” tandasnya.***