BPBD Sebut Ada 57 Titik Banjir di Jabar, Bagaimana Langkah Antisipasinya?

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat di ada 57 titik banjir yang terus dipantau dan diantisipasi di kabupaten/kota.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar Dani Ramdan mengatakan, pihaknya berbagi peran dalam penanganan banjir dari hulu hingga hilir.

“Kalau dari hulunya mulai dari pemanfaatan ruang terkendali sesuai dengan rencana tata ruang kemudian daerah kritis bisa dipulihkan dan hutan lestari oleh dinas kehutanan, dikelola lagi sungainya oleh dinas sumber daya air dan juga drainase oleh dinas perumahan dan permukiman, lalu sampahnya oleh dinas lingkungan hidup,” kata Dani dalam keterangannya, Senin 15 November 2021.

Baca Juga:  Deding Ishak Upayakan Bantuan Untuk Bayi Lahir Dengan Usus Terurai

Baca Juga: Dear Sarjana Muda, Ini Pesan Uu Ruzhanul Ulum dalam Menghadapi Era Globalisasi

Baca Juga: KPP DPRD Jabar Minta Jangan Tanam Sayuran di Daerah Rawan Bencana, Akibatnya Bisa Fatal

Menurut Dani, BPBD melakukan penanganan di hilir, di mana penanganan bencana itu pencegahan dan kesiapsiagaan dan tanggap darurat.

“Namun kalau hari ini kita masih terjadi banjir maka kita masuk pada tanggap darurat dan saat ini BPBD sudah mengantisipasi, pertama sudah menetapkan status siaga darurat atau siaga satu oleh Pak Gubernur ini ditandai dengan aktivasi posko siaga darurat satu kali 24 jam tujuh hari dalam seminggu dan juga siaga TNI/Polri,” ujar dia.

Baca Juga:  Siaga Bencana, Petugas Gabungan di Cirebon Gelar Latihan Kesiapsiagaan

Baca Juga: Tiga Daerah di Jabar Dikembangkan Jadi Kawasan Tuntas Sampah, Ini Lokasinya

Baca Juga: Provinsi Jabar Juara Dua Peparnas Papua 2021, Atalia Praratya Bilang Begini

Pihaknya pun menyimpan alat berat di kawasan rawan bencana di Kabupaten Sukabumi wilayah selatan dan juga Garut.

Garut menempati ranking kedua dari indeks rawan bencana di Jabar setelah Cianjur. Kemudian setelah Garut ada Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor.

Baca Juga:  Sistem PPDB 2023 Jabar Kembali Menuai Kontroversi

Sementara di utara, rawan bencana itu Karawang, Cirebon dan Indramayu.

“Antisipasi longsor itu dari Selatan Sukabumi, Garut, Sukabumi itu menyiapkan alat berat di UPTD levelnya tidak lagi di kantor dinas ataupun BPBD karena jaraknya cukup jauh dari BPBD,” ujarnya.

Baca Juga: Wow, Sebanyak 40,6 Juta Pohon Sudah Ditanam di Lahan Kritis Jabar

Baca Juga: Zulkifli Hasan Siapkan Bima Arya Jadi Calon Gubernur Jakarta atau Jawa Barat?

Dani menambahkan, bencana hidrometrologi harus diwaspadai terlebih saat ini belum memasuki puncak musim penghujan.***