PSI Dukung Mosi Tidak Percaya kepada Wali Kota Depok, Ini Alasannya

Wali Kota Depok Mohammad Idris. (Foto: CNN).

Persoalan KDS sejak awal menjadi perhatian DPD PSI Kota Depok karena alokasi dana yang tidak transparan dan sejumlah ketidakberesan lain.

“Sampai hari ini tidak transparan soal jumlah yang dialokasikan dan pendataannya. Juga tidak transparannya rekrutmen koordinator pendataan yang sangat terindikasi dipenuhi kader partai penguasa. Terkesan memang proyek ini sangat sarat muatan politisnya,” kata Icuk.

Baca Juga:  Tok! Anggaran Pilkada 2024 di Kota Banjar Disetujui, Dana Cadangan Rp14 Miliar

Icuk menambahkan, “Yang paling sangat disayangkan adalah usia penerima juga disasar untuk mereka yang akan menjadi calon pemilih di Pemilu 2024, padahal mereka yang sudah duduk di SMA yang menjadi tanggungjawab Pemprov Jabar.”

Baca Juga:  Capaian Vaksinasi Covid-19 di Purwakarta Baru 27 Persen

Selanjutnya, warna kartu sangat terlihat disesuaikan dengan warna partai asal Wali Kota dan foto Wali Kota dan Wawalkot juga terpampang di KDS.

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Depok: Omicron Penyebab Utama Kenaikan kasus yang Cukup Tinggi

Icuk menyatakan, Pemkot Depok tidak mengerti akan prioritas dan tugasnya sebagai pengguna APBD.