Ridwan Kamil Angkat Suara Soal Polemik di Natuna

JABARNEWS | BANDUNG – Indonesia dan China memanas di perairan Natuna sejak beberapa hari yang lalu. Musababnya, kapal-kapal China berlayar di wilayah ZEE Indonesia di sekitar Natuna, Kepulauan Riau.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara terkait polemik yang terjadi di kepulauan Natuna, Provinsi Riau. Sebelumnya, diketahui, negara China diduga melanggar batas teritorial wilayah negara Indonesia.

Baca Juga:  DPRD Kota Cirebon Setuju Perda Pengelolaan Air Tanah Dicabut

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan bahwa di Natuna tidak ada pelanggaran batas teritorial. Menurutnya, dalam hukum laut terdapat dua wilayah yakni batas negara dan daerah perlintasan.

“Presiden menyampaikan, tidak ada pelanggaran batas teritorial. Jadi dalam hukum laut itu, ini batas negara, ini daerah perlintasan,” kata Emil kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (9/1/2019).

Baca Juga:  Inilah Cerita Soal Tanjakan Penganten di Garut

Lebih lanjut, dia menjelaskan, ketika China berada di daerah perlintasan laut itu tidak melanggar kedaulatan. Akan tetapi, ucap Emil, kalau melanggar batas negara di laut itu baru melanggar kedaulatan.

“Penegasannya begitu, tidak melewati batas negara,” ucapnya.

Baca Juga:  PPKM Darurat Diganti Level 4, DPRD Jabar: Antara Perut dan Maut

Emil menyebut, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna Utara hanya boleh dilintasi karena merupakan jalur umum. Namun, kalau ingin mengambil ikannya harus dapat izin dari pemerintah.

“Nah, ZEE ini hak ekonominya mengambil ke kita. Melintasnya boleh karena itu jalur umum. Tapi, ngambil di dalamnya harus minta izin,” jelasnya. (RNU)